Kisah itu bermula tahun 2016 tatkala BP Tangguh, sebagai pelaku migas yang hadir di Teluk Bintuni, sedang memasuki tahap pembangunan train (pabrik) ke 3. Mereka yang sedang menggarap ladang gas alam cair (LNG) itu membutuhkan tenaga kerja konstruksi yang cukup banyak.
BP Tangguh pun membuka pintu seluas-luasnya bagi warga lokal agar mereka tak sekadar jadi penonton. Namun apa daya, keikutsertaan tenaga kerja lokal asal Kabupaten Teluk Bintuni, sangatlah minim. Bukan mereka tidak mampu tapi semata karena mereka belum dilatih dan mendapatkan ketrampilan yang diperlukan.
Bekerja di sektor migas memang tidak bisa sembarangan. Kontraktor dari proyek tersebut mensyaratkan agar calon pekerja proyek tersebut memiliki pengalaman dan ketrampilan untuk bisa bekerja disini.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebenarnya pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni telah bergerak cepat. Mereka berusaha untuk menjembatani kebutuhan proyek train 3 dengan tenaga kerja lokal. Beberapa tahapan negosiasi ataupun diskusi telah dilakukan namun ini juga belum maksimal. Tingkat penyerapan pekerja lokal masih rendah.
Data BPS menunjukkan tingkat pengangguran terbuka di tahun 2017 sebesar 7.62 persen dan saat itu menempatkan Kabupaten Teluk Bintuni merupakan kabupaten dengan angka pengangguran terbuka tertinggi di Provinsi Papua Barat.
Tak patah arang, sejumlah langkah terus dilakukan pemerintah daerah seperti program beasiswa untuk belajar di perguruan tinggi nasional bahkan internasional.
BP Gandeng Petrotekno
Hingga kemudian Petrotekno ikut hadir. BP Tangguh LNG mengajak dan memberikan kepercayaan kepada Petrotekno untuk mengelola program pengembangan SDM guna menciptakan tenaga kerja asal Papua Barat, khususnya Kabupaten Teluk Bintuni di tahun 2017.
Pembiayaan atas program ini 100 persen dari BP, sebagai bentuk komitmen BP terhadap pengembangan SDM di Papua Barat dan Kabupaten Teluk Bintuni khususnya.
Petrotekno adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pelatihan migas yang telah beroperasi sejak 2007. Petrotekno telah memberikan pelatihan-pelatihan bagi para pelaku migas di Indonesia dan bahkan dunia dari fasilitas pendidikan yang dimiliki di Ciloto, Puncak, Jawa Barat.
Selain BP Tangguh LNG, Petrotekno juga dipercaya Pertamina dan Donggi Senoro LNG. Salah satu alasannya, Petrotekno merupakan satu-satunya lembaga di Indonesia yang melatih sesuai standar Global Vocational Qualification terutama untuk pengoperasian dan pemeliharaan (Operation and Maintenance) di Industri Migas.
Para peserta dibekali kemampuan dan kualifikasi baik nasional maupun internasional yang disesuaikan dengan standard kompetensi dari BP.
Program ini ditujukan kepada mereka yang minimal lulusan SMA atau SMK dengan durasi pelatihan selama 3 tahun. Setiap tahunnya sejumlah 30 – 50 peserta pelatihan dikirim ke Petrotekno untuk dilatih. Program berlangsung selama 4 batch hingga tahun 2022 silam.
Peningkatan SDM Lokal
Setelah kurang lebih satu tahun berlalu dari batch yang pertama, di tahun 2018, Pemda Kabupaten Teluk Bintuni hadir ke fasilitas pelatihan Petrotekno di Ciloto untuk melakukan kunjungan evaluasi terhadap kegiatan yang sudah berjalan.
Pada kunjungan tersebut, pemerintah daerah melihat perbedaan pada putra dan putri lokal Bintuni yang dilatih disana. Perbedaan tersebut sangatlah nyata ketika para siswa melakukan presentasi dan berdiskusi dengan pemerintah daerah.
Mereka memiliki presentasi yang baik, terutama dalam berbahasa Inggris. Para siswa terlihat sangat percaya diri. Kedisiplinan juga terlihat dari bagaimana cara mereka berpakaian, tepat waktu, dan dari kerapihan baik kamar tempat mereka tinggal dan kelas dimana mereka belajar.
Pemerintah daerah kemudian mengajak manajemen Petrotekno untuk berdiskusi dan mengajak untuk datang berkunjung ke Kabupaten Teluk Bintuni untuk melihat potensi kerjasama pengembangan SDM langsung di Bintuni.
Setelah beberapa kali kunjungan dan diskusi, akhirnya Petrotekno mengajukan skema pengembangan SDM untuk Kabupaten Teluk Bintuni tanpa harus terbang ke Ciloto, Puncak.
Kelahiran P2TIM
Adapun pelatihan diformulasikan agar program yang dijalankan berdurasi singkat agar lebih banyak masyarakat yang mendapatkan manfaatnya.
Pelatihan tidaklah bisa disamakan dengan pelatihan yang ada di fasilitas Petrotekno di Ciloto, Puncak (yang berdurasi 3 tahun) karena biaya operasional dari program tidaklah memungkinkan untuk Pemerintah Daerah.
Hasil diskusi terakhir akhirnya mengerucut program akan digelar 3,5 bulan untuk tenaga konstruksi migas dengan kapasitas maksimal 100 peserta setiap batch (gelombang).
Program yang dimulai pada 2018 ini akan diprioritaskan kepada Tujuh Suku dan Orang Asli Papua termasuk kepada masyarakat lokal yang telah memiliki KTP Kabupaten Teluk Bintuni.
Kerjasama ini diwujudkan dengan lahirnya P2TIM (Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas) Teluk Bintuni yang beroperasi dibawah naungan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Teluk Bintuni.
Sebagai satu-satunya pemegang lisensi ECITB (Engineering Construction Industry Training Board) dari Inggris di Indonesia, Petrotekno dipercaya sebagai perusahaan yang mengelola P2TIM.
Untuk diketahui ECITB adalah lembaga sertifikasi yang berbasis di Inggris dan merupakan bagian dari pemerintah Inggris dalam menjamin kompetensi dari para pekerja konstruksi untuk fasilitas Renewable Energy, Migas, Petrokimia, dsb.
Tentu ini sejalan dengan strategi dari Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni dalam memastikan agar para pemuda dan pemudi Kabupaten Teluk Bintuni berkesempatan untuk berpartisipasi di dalam proyek konstruksi yang saat itu sedang berlangsung di BP Tangguh.
Atau untuk proyek-proyek strategis nasional lainnya yang akan hadir di dalam wilayah kabupaten diantaranya proyek BP Tangguh UCC untuk Carbon Capture Utilization and Storage, proyek Genting Oil, proyek Petrokimia, proyek pabrik semen oleh PT Semen Indonesia, dan lainnya.
Pendirian P2TIM juga sejalan juga dengan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Pemerintah Daerah Kabupaten Teluk Bintuni untuk menurunkan angka Tingkat Pengangguran dan Peningkatan Pembangunan Manusia yang ada di Kabupaten Teluk Bintuni.
Kurangnya ketersediaan SMA ataupun SMK yang hadir di Kabupaten Teluk Bintuni membuat P2TIM –yang berfokus pada pola pelatihan vokasi dan menyasar para tenaga kerja— memberikan syarat peserta minimum lulusan SMP.
Setiap gelombang, P2TIM melatih maksimal 100 tenaga kerja dari Kabupaten Teluk Bintuni dengan mengutamakan pada calon pekerja yang berasal dari Tujuh Suku dan Orang Asli Papua.
Seleksi Terbuka
Program rekrutmen dan seleksi dilaksanakan dikelola oleh Petrotekno bersama dengan Pemerintah Daerah. Sosialisasi mengenai rekrutmen dilakukan secara digital, printing ataupun verbal.
Secara digital, sosialisasi dilakukan menggunakan jalur media sosial. Secara cetak, sosialisasi dilakukan menggunakan surat kabar, pamflet ataupun spanduk baliho ukuran besar.
Secara verbal, tim rekrutmen melakukan sosialisasi secara langsung ke distrik-distrik di Kabupaten Teluk Bintuni. Data yang dikumpulkan dari hasil sosialisasi kemudian dirangkum untuk proses seleksi.
Proses seleksi yang dilakukan mencakup seleksi administrasi dokumen, seleksi kemampuan baca tulis, seleksi pengetahuan, seleksi kesehatan, dan interview. Hasil seleksi kemudian dilaporkan kepada Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi untuk persetujuan yang kemudian diumumkan kepada para pendaftar.
Sejak awal berdirinya P2TIM berfokus pada pelatihan konstruksi yang mencakup teknisi Pengelasan, Teknisi Scaffolder, Teknisi Juru Angkut, Teknisi Perpipaan, Teknisi Mekanikal dan Teknisi Kelistrikan.
Program dengan pola asrama ini, dimulai dengan Fase Induction, yang disusul dengan Fase Core Curiculum, Fase Technical dan Fase Assessment. Masing-masing Fase berdurasi selama 1 bulan kecuali Fase Assessment yang berdurasi 2 minggu.
Pada Fase Induction para peserta pelatihan diperkenalkan kepada topik pelatihan dasar diantaranya sistim keselamatan kerja di industri, bahasa Inggris teknis, matematika, dan wawasan kebangsaan.
Baru di Fase Core Curriculum, peserta diperkenalkan pendalaman lanjutan pada keselamatan kerja, Bahasa Inggris dan Matematika untuk konstruksi ditambah dengan Employability Skill dan Penggunaan Alat-Alat Teknis Mekanik.
Di Fase Technical, masing-masing peserta dijuruskan sesuai dengan minat dan bakat yang dievaluasi selama fase-fase berikutnya, untuk kemudian dijuruskan untuk mendapatkan pembekalan dan pelatihan lebih dalam terkait dengan disiplin ilmu yang dijuruskan untuk mereka.
Ada lima jurusan dipilih berdasarkan kebutuhan dari pasar industri baik yang ada di dalam Kabupaten ataupun diluar kabupaten, bahkan hingga ke luar negeri.
Benar, dengan berbekal sertifikat internasional yang diterbitkan dari ECITB, para peserta pelatihan berkesempatan untuk bekerja di luar negeri hingga ke Brunei Darussalam dan Qatar.
Detail Kegiatan P2TIM
Kegiatan dimulai pukul 05.00 pagi dimana para peserta sudah bangun dan mempersiapkan diri. Dilanjutkan apel pagi lalu sarapan. Pukul 07.00 peserta mulai berangkat menggunakan bis dari asrama menuju kampus P2TIM.
Kegiatan belajar mengajar di Kampus di mulai pada 08.00 hingga 17.00. Selama jam pelajaran para peserta memperoleh dua snack dan makan siang guna memastikan agar mereks selalu dalam keadaan sehat dan siap untuk menerima pengajaran.
Selesai dari kampus peserta menuju ke asrama untuk membersihkan diri serta makan malam pukul 19.00 – 20.00. Dilanjutkan pukul 20.00 – 22.00, para peserta mengerjakan tugas dan melakukan persiapan untuk hari berikutnya.
Bagi para peserta yang membutuhkan penjelasan lebih, para tenaga pengajar memberikan kelas tambahan guna mengejar ketertinggalan dari para peserta pelatihan tersebut.
Pukul 22.00, peserta dipersilahkan kembali ke kamar masing-masing dan beristirahat. Kegiatan ini berjalan dari Senin hingga Sabtu. Di hari Minggu, para peserta mendapatkan waktu bebas untuk beribadah, beristirahat, ataupun belajar lebih lanjut apabila dibutuhkan.
Selama program pelatihan berlangsung, para siswa diberikan semua kebutuhan dasar. Bahkan sabun, pasta gigi ataupun shampoo, tersedia bagi semua siswa. Seragam, Alat Pelindung Diri, serta kaos polo juga merupakan bagian yang diberikan di awal pelatihan kepada para peserta pelatihan.
Semua peralatan dan perlengkapan belajar, seperti alat tulis ataupun buku catatan juga disediakan untuk menjamin kemudahan bagi para peserta pelatihan.
Para peserta pelatihan diberikan fasilitas laundry, dimana peserta pelatihan dapat mengatur dengan baik pakaian yang digunakan tanpa harus melakukan pencucian sendiri. Semua ini disediakan guna memastikan agar semua peserta dapat memfokuskan diri secara penuh pada kegiatan pelatihan.
Dengan ketersediaannya semua kebutuhan, diharapkan tingkat kelulusan yang baik dari para peserta pelatihan.
Fakta Bukan Cerita
P2TIM telah berhasil membantu Pemerintah Daerah Kabupaten Teluk Bintuni dalam menekan tingkat pengangguran terbuka tahun 2024 hingga 3.16% berdasarkan data BPS seperti disampaikan oleh Bupati Kabupaten Teluk Bintuni dalam pidato pertanggung jawabannya. 65 – 75 persen dari total jumlah lulusan P2TIM diserap dunia industri.
Keberhasilan para lulusan P2TIM dalam memperoleh pekerjaan sangat ditentukan oleh kemauan dan daya juang dari para lulusan peserta pelatihan.
Sangat disayangkan ketika beberapa lulusan P2TIM memilih untuk tidak melanjutkan mencari kerja ataupun mengambil kesempatan kerja yang ada, terutama ketika kesempatan tersebut ada di luar daerah Kabupaten Teluk Bintuni.
Guna memastikan Good Governance dan penggunaan anggaran yang tepat sasaran, Pemerintah pusat secara berkala melakukan audit kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Teluk Bintuni melalui BPK (Badan Pemeriksa Keuangan). Otomatis P2TIM, sebagai salah satu program strategis Pemerintah Daerah Kabupaten, diaudit oleh setiap tahunnya oleh BPK.
“Sejak berdiri, hasil pemeriksaan BPK terhadap P2TIM selalu wajar dan dalam norma kesesuaian. Hal ini dimungkinkan karena secara berkala, P2TIM selalu mengirimkan Laporan Pertanggung Jawaban kepada Badan Keuangan Daerah,“ ujar Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Bapak Ongen Pattikawa.
Peningkatan kualitas dan kapasitas sumber daya lokal Bintuni adalah fakta yang tidak bisa dibantah. Sebuah bakti untuk negeri dari Bintuni. Agar semakin banyak senyum putra putri daerah Bintuni yang bersinar di dalam dan luar negeri. (*)









