Bintuni (KADATE) – Terlahir dari keluarga nelayan yang sederhana di Kampung Tomu, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, Muna Kosepa membuktikan bahwa latar belakang bukanlah penghalang untuk bermimpi besar.
Ini dibuktikan setelah anak kedua dari lima bersaudara ini bergabung dengan P2TIM (Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas) Teluk Bintuni Angkatan 14 awal tahun 2024. Ia mengambil jurusan Hospitality – Food & Beverage Product.
Di sinilah mimpi anak asli Suku Sebyar itu dimulai. Selama pelatihan, Muna belajar teknik pengolahan makanan & minuman, standar kebersihan, manajemen produksi, dan yang tak kalah penting: membangun karakter, disiplin, dan kemandirian.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Setelah lulus, gadis berusia 22 tahun ini aktif mencari peluang kerja. Hanya dua minggu kemudian, ia lolos seleksi dan diterima di PT. Indocater LNG Tangguh sebagai staf hospitality.
Awalnya tidak mudah tantangan bahasa dan rasa minder sempat muncul. Namun, dengan bekal pelatihan, tekad, dan bimbingan senior, gadis asli Papua ini bertahan dan berkembang.
“Harus sabar dalam bekerja, ikuti aturan, jangan cepat menyerah. Saya ingin membahagiakan keluarga dan bermanfaat bagi orang lain. Bekal dari P2TIM sangat berguna,” katanya.
Kini, lebih dari setahun bekerja, Muna membuktikan bahwa kesempatan akan datang bagi mereka yang berani berusaha dan tidak menyerah. Dari kampung kecil, ia menapaki langkah besar menuju masa depan cerah.
Dengan hasil kerja kerasnya sudah membuahkan hasil yang membanggakan, yaitu bisa membeli motor, perbaikan rumah dan menabung. (***/dmd)
#P2TIM #CeritaInspiratif #MunaKosepa #BintuniBangkit #Hospitality #AlumniP2TIM #AnakBintuniBisa #MotivasiAnakMuda #SuccessStory #InspiringJourney









