Phaskalia Rumbiak: Lulusan SD dan SMP Meyado Teluk Bintuni kejar impian menjadi Dokter di Rusia

Sabtu, 30 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bintuni (KADATE) – Kisah inspiratif datang dari Paskhalia Mince Rumbiak, anak pertama dari pasangan Esau Rumbiak S.Pd dan Ibu Feronika Bay saat ini bekerja sebagai ASN Guru pada SMU Negeri Distrik Meyerga Kabupaten Teluk Bintuni.

Phaskalia telah memasuki tahun ke 3 pada pendidikan kedokteran (S1) di Saint Petersburg State Pediatric Medical University, Rusia.

Meskipun lulusan dari daerah terpencil di Teluk Bintuni Papua Barat, Paskhalia telah membuktikan bahwa keterbatasan geografis bukan penghalang untuk meraih mimpi.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lulus dari SD Inpres Meyado tahun 2015 dan SMP Perintis Stencool 3 tahun 2018, Paskhalia menempuh perjalanan panjang hingga akhirnya diterima di salah satu universitas bergengsi di Rusia. Perjuangannya ini adalah bukti nyata bahwa anak-anak lulusan pendidikan dasar di Teluk Bintuni memiliki potensi untuk bersaing di kancah global.

Sedikit tentang pengabdian ayah Paskhalia, yang telah lebih dari 14 tahun mengabdi di wilayah adat Moskona-Sough sebagai Guru.

Kepada Kadate, Pak Guru Esau Rumbiak (sebutan untuk ayahnya Phaskalia) menyampaikan, “KaKa, saya di SMA Negeri Meyado dari tahun 2009 sebagai guru honor dan jadi PNS tahun 2012 kemudian tanggal 14 Agustus 2014 pindah ke Meyerga Moskona Barat sebagai Kepsek SMA Negeri Meyerga,”katanya.

“Kita semua mendoakan Paskhalia diberikan kesehatan dan dilancarkan semua usaha belajarnya di Rusia sehingga menunjukkan kepada adik adik dan keluarga keluarga bahwa dengan tekad dan kerja keras, generasi muda dari daerah terpencil pun mampu menjadi agen perubahan, ” tambahnya.

Kisahnya menjadi inspirasi bagi semua pihak, terutama Pemerintah Daerah Teluk Bintuni dan masyarakat, untuk terus berinvestasi pada pendidikan demi kemajuan daerah.

Paskhalia memiliki komitmen kuat untuk kembali dan mengabdi di Papua setelah lulus. Ia bertekad menjadi bagian dari solusi untuk mengatasi keterbatasan tenaga kesehatan di Teluk Bintuni.

Melalui kisah ini, Paskhalia mengajak semua pihak untuk terus berjuang bersama. Dan membangun masa depan yang lebih sehat dan sejahtera bagi seluruh masyarakat Teluk Bintuni. (enos)

Berita Terkait

Terpanggil kontribusi pada Pendidikan Dasar di Teluk Bintuni, Darius Susure putuskan kerja relawan pada YPPK
Kisah Muna Kosepa, Alumni P2TIM : “Mimpi gadis asal Distrik Tomu ini kini jadi nyata”
Izakar Pekei : “Kami dukung Frans Pigome jadi Presiden Direktur PT. Freeport Indonesia”
Jimi Kambu: CDK Unit II Manokwari Selatan dampingi masyarakat Manokwari Selatan dalam kegiatan budidaya Nilam
Bupati Yohanis Manibuy Sebut P2TIM Ikut Turunkan Pengangguran 1,3 Persen di Teluk Bintuni 2024
Dari Taroy ke Dunia Migas: Sholeh Nabi buktikan anak Papua bisa!
Ruth Inanosa, “Simbol” Kebangkitan SDM Bintuni
Dukung ketahanan pangan, Polres Bintuni siapkan lahan Jagung untuk petani

Berita Terkait

Selasa, 21 Oktober 2025 - 16:07

Terpanggil kontribusi pada Pendidikan Dasar di Teluk Bintuni, Darius Susure putuskan kerja relawan pada YPPK

Senin, 20 Oktober 2025 - 02:20

Kisah Muna Kosepa, Alumni P2TIM : “Mimpi gadis asal Distrik Tomu ini kini jadi nyata”

Minggu, 19 Oktober 2025 - 15:26

Izakar Pekei : “Kami dukung Frans Pigome jadi Presiden Direktur PT. Freeport Indonesia”

Kamis, 4 September 2025 - 05:00

Jimi Kambu: CDK Unit II Manokwari Selatan dampingi masyarakat Manokwari Selatan dalam kegiatan budidaya Nilam

Rabu, 3 September 2025 - 05:29

Bupati Yohanis Manibuy Sebut P2TIM Ikut Turunkan Pengangguran 1,3 Persen di Teluk Bintuni 2024

Jumat, 22 Agustus 2025 - 08:38

Dari Taroy ke Dunia Migas: Sholeh Nabi buktikan anak Papua bisa!

Jumat, 15 Agustus 2025 - 03:00

Ruth Inanosa, “Simbol” Kebangkitan SDM Bintuni

Rabu, 23 Juli 2025 - 07:29

Dukung ketahanan pangan, Polres Bintuni siapkan lahan Jagung untuk petani

Berita Terbaru