Bintuni (KADATE) – Kepolisian resort (Polres) kabupaten Teluk Bintuni melakukan penanaman jagung bersama para petani di kampung Iguriji, Distrik Bintuni Timur.
Menurut Kapolres Teluk Bintuni, AKBP Hari Sutanto, S.I.K. bahwa dalam mendukung program ketahanan pangan nasional, mereka membuka lahan seluas sekitar 2 hektar di lokasi kantor Polres untuk ditanami Jagung, sebagai lahan percontohan.
Program ini selain melibatkan petani setempat, juga pihak Dinas Pertanian, Perindagkop dan UMKM serta Bulog.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sewaktu kami lakukan video conference monitoring bersama Polda Papua Barat, kami laporkan bahwa pemerintah daerah melalui dinas pertanian telah melaunching 100 hektar lahan sawah. Dan yang sudah ditanami padi seluas 77,5 hektar,” ujar Kapolres AKBP Hari, ditemui di kantornya, Rabu (23/7/2025).
Melihat geliat pertanian padi yang mulai bergerak, ia memikirkan satu hal: bagaimana dengan petani lain yang belum terlibat? Maka lahirlah ide menanam jagung sesuai instruksi dari pusat—komoditas yang lebih cepat panen dan tak butuh banyak air seperti padi.
Namun tak berhenti di situ, kata Kapolres Hari bahwa ia ingin agar lahan Polres tak sekadar jadi contoh, tapi benar-benar menjadi jembatan antara petani dengan sistem pendukung: dari penyuluh, sarana produksi, hingga pasar.
“Saya sangat berharap masyarakat, khususnya kelompok tani yang belum punya lahan, bisa datang ke Polres. Kita siap bantu fasilitasi, mulai dari bibit, pupuk, sampai pasarnya,” tuturnya.
“Pasarnya sudah jelas. Bulog siap ambil jagung dari lokasi kalau kadar airnya 18–20 persen, dengan harga Rp5.500 per kilogram. Kalau lebih kering, kadar air 14 persen, Bulog bayar Rp6.400 tapi petani yang antar sendiri ke Bulog. Ini aturan dari pusat.”
Tak hanya di SP-5, kata Kapolres Hari bahwa pihaknya merancang agar program ini menyebar ke distrik dan kampung-kampung di Bintuni.
“Saya ingin ini tidak berhenti di Polres saja. Kami akan terapkan juga melalui Bhabinkamtibmas yang tersebar di kampung-kampung.
Meskipun jumlah mereka terbatas—dari awalnya 90-an personil kini tinggal 44 personil karena sebagiannya pergi sekolah atau sedang mengikuti pendidikan—meski tenaga Bhabinkamtibmas terbatas tapi semangat mereka luar biasa. Biasanya satu orang bisa mendampingi dua kampung,” ujarnya.
Tak hanya itu, potensi kerja sama dengan koperasi kampung juga dibuka lebar.
Dari ladang kecil di halaman Polres itu, tumbuh harapan baru. Jagung bukan sekadar tanaman, tapi simbol kemandirian. Dan Bintuni, siap menjadi contoh. (***/Azrul)