Upaya peningkatan PAD melalui pengembangan produk hasil hutan bukan kayu di Pegunungan Arfak

Jumat, 2 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat Jimmy Susanto menerima produk hasil hutan bukan kayu (HHBK) berupa hiasan bingkai kupu-kupu dari Irianto Jusuf, S.Hut, selaku pengelola Ekoeduwisata berbasis pengamatan Insecta Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat di Kabupaten Pegunungan Arfak. (foto:Ist) 

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat Jimmy Susanto menerima produk hasil hutan bukan kayu (HHBK) berupa hiasan bingkai kupu-kupu dari Irianto Jusuf, S.Hut, selaku pengelola Ekoeduwisata berbasis pengamatan Insecta Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat di Kabupaten Pegunungan Arfak. (foto:Ist) 

Manokwari (KADATE) – Dalam rangka mendukung peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan pemberdayaan masyarakat lokal, Irianto Jusuf, S.Hut, selaku pengelola Ekoeduwisata berbasis pengamatan Insecta Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat di Kabupaten Pegunungan Arfak, menyerahkan produk hasil hutan bukan kayu (HHBK) berupa hiasan bingkai kupu-kupu kepada Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat.

Produk ini merupakan hasil kolaborasi antara CDK I Pegunungan Arfak atas dukungan Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat bersama Kelompok Tani Hutan (KTH) Ninsimoy yang diketuai oleh Simon Induwek.

Irianto Jusuf, S.Hut, selaku pengelola Ekoeduwisata berbasis pengamatan Insecta Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat di Kabupaten Pegunungan Arfak  bersama Kelompok Tani Hutan (KTH) Ninsimoy. (foto:ist)

Produk ini menjadi bagian dari pengembangan Ekoeduwisata pengamatan Insect yang memanfaatkan kekayaan biodiversitas Pegunungan Arfak—khususnya jenis kupu-kupu endemik untuk meningkatkan nilai edukasi dan ekonomi masyarakat setempat.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat Jimmy Susanto menyampaikan apresiasi atas inisiatif ini dan menegaskan komitmennya dalam mendukung pengembangan produk lokal.

“Kami akan terus mendorong kegiatan-kegiatan masyarakat, baik melalui KTH maupun perhutanan sosial lainnya. Produk seperti ini tidak hanya bernilai ekonomi, tapi juga mewakili identitas dan kekayaan hayati daerah kita,” ujar beliau.

Lebih lanjut, Jimmy susanto menyatakan bahwa pihaknya akan menjalin kerja sama dengan Kementerian Hukum dan HAM untuk mematenkan produk-produk masyarakat berbasis biodiversitas lokal.

“Kekayaan seperti kupu-kupu sayap burung Pegunungan Arfak harus dilindungi secara hukum agar tidak diklaim pihak luar dan bisa menjadi sumber ekonomi yang sah dan berkelanjutan bagi masyarakat,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Irianto Jusuf menyampaikan harapan akan dukungan berkelanjutan dari pemerintah, khususnya mengingat tantangan geografis dan keterbatasan akses wilayah Pegunungan Arfak.

“Kami memerlukan sinergi yang kuat agar potensi luar biasa ini benar-benar memberi manfaat ekonomi dan menjadi sumber PAD yang berkelanjutan.”

Ketua KTH Ninsimoy, Simon Induwek, mengungkapkan rasa bangganya atas pengakuan terhadap karya kelompoknya. Ia juga berharap ada perhatian lebih dalam pengembangan kapasitas anggotanya.

“Kami berharap pelatihan yang lebih intens bisa diberikan kepada anggota kami, agar kualitas produk semakin meningkat dan mampu bersaing, bahkan tidak kalah dengan daerah lain seperti Bantimurung atau Bali yang sudah dikenal lebih dulu,” ujarnya.

Inisiatif ini menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan kekayaan alam lokal dapat menjadi pendorong pembangunan ekonomi daerah yang berkelanjutan dan berbasis pada kearifan lokal. (ist/daniel)

Berita Terkait

Jimi Kambu: CDK Unit II Manokwari Selatan dampingi masyarakat Manokwari Selatan dalam kegiatan budidaya Nilam
Bupati Yohanis Manibuy Sebut P2TIM Ikut Turunkan Pengangguran 1,3 Persen di Teluk Bintuni 2024
Phaskalia Rumbiak: Lulusan SD dan SMP Meyado Teluk Bintuni kejar impian menjadi Dokter di Rusia
Dari Taroy ke Dunia Migas: Sholeh Nabi buktikan anak Papua bisa!
Ruth Inanosa, “Simbol” Kebangkitan SDM Bintuni
Dukung ketahanan pangan, Polres Bintuni siapkan lahan Jagung untuk petani
Trauma Demokrasi di tanah Tabi: Warga Demta dan Yokari pertanyakan netralitas penyelenggara jelang PSU
Kadate perkuat kemitraan dengan BTM-CK: “Mengawal demokrasi yang mencerahkan seluruh tanah Papua”

Berita Terkait

Kamis, 4 September 2025 - 05:00

Jimi Kambu: CDK Unit II Manokwari Selatan dampingi masyarakat Manokwari Selatan dalam kegiatan budidaya Nilam

Rabu, 3 September 2025 - 05:29

Bupati Yohanis Manibuy Sebut P2TIM Ikut Turunkan Pengangguran 1,3 Persen di Teluk Bintuni 2024

Sabtu, 30 Agustus 2025 - 07:18

Phaskalia Rumbiak: Lulusan SD dan SMP Meyado Teluk Bintuni kejar impian menjadi Dokter di Rusia

Jumat, 22 Agustus 2025 - 08:38

Dari Taroy ke Dunia Migas: Sholeh Nabi buktikan anak Papua bisa!

Jumat, 15 Agustus 2025 - 03:00

Ruth Inanosa, “Simbol” Kebangkitan SDM Bintuni

Selasa, 15 Juli 2025 - 22:34

Trauma Demokrasi di tanah Tabi: Warga Demta dan Yokari pertanyakan netralitas penyelenggara jelang PSU

Senin, 14 Juli 2025 - 22:09

Kadate perkuat kemitraan dengan BTM-CK: “Mengawal demokrasi yang mencerahkan seluruh tanah Papua”

Rabu, 2 Juli 2025 - 01:01

Dinas Pertanian Teluk Bintuni salurkan bantuan Alsintan untuk dukung Ketahanan Pangan

Berita Terbaru

Ruth Inanosa

BERANDA

Ruth Inanosa, “Simbol” Kebangkitan SDM Bintuni

Jumat, 15 Agu 2025 - 03:00