Dualisme kepengurusan KAPP Papua: Menjaga marwah atau menciptakan perpecahan?

Kamis, 3 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Timika (KADATE) – Kamar Adat Pengusaha Papua (KAPP) saat ini berada dalam situasi yang tidak menentu akibat dualisme kepemimpinan yang terjadi di tingkat pusat.

Dalam rilis yang diterima media ini, Faya Naa, Emus Kogoya dan Andreas Lemauk, anggota DPD KAPP Mimika menilai dualisme kepemimpinan KAPP menimbulkan perpecahan, dan ini semakin menimbulkan ketidakpastian bagi para pengusaha Papua, khususnya di daerah, termasuk kabupaten Mimika, provinsi Papua Tengah.

Faya Naa, Emus Kogoya dan Andreas Lemauk, Anggota Aktif DPD KAPP Kabupaten Mimika, Papua Tengah

“Seperti yang diketahui, KAPP induk Papua kini terbagi menjadi dua kepemimpinan, yakni: Goldfild Wolter Baransano, hasil Konferensi Luar Biasa (Konfersus) di Biak, Papua dan Musa Haluk, hasil Konferensi Pusat (Konferpus) di Wamena, Papua Pegunungan,”kata Faya Naa.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurutnya, ketidakjelasan arah organisasi di tingkat pusat berdampak langsung pada pengambilan kebijakan di daerah, terutama terkait kepengurusan KAPP kabupaten Mimika.

Sikap BPW-KAPP Papua Tengah Dipertanyakan

Dikatakan bahwa Badan Pengurus Wilayah (BPW) KAPP Papua Tengah yang diketuai oleh Vince Mofu dinilai tidak tegas dalam menyikapi permasalahan ini. Terlebih lagi, ada ketidakkonsistenan dalam keputusan yang telah dibuat.

“Dalam Pakta Integritas dan pernyataan resmi Ketua Umum BPP-KAPP Goldfild Baransano, telah ditegaskan bahwa tidak ada SK Pelaksana Tugas (Plt) Ketua KAPP di Kabupaten Mimika untuk tiga bulan ke depan. Namun, fakta di lapangan menunjukkan keputusan yang bertolak belakang, “ungkapnya.

Untuk itu, kata Faya bahwa sikap yang tidak tegas dan keputusan yang berubah-ubah ini semakin memperburuk kondisi organisasi. “Jika tidak segera diselesaikan, hal ini berpotensi mengganggu stabilitas para pengusaha asli Papua di daerah, menciptakan konflik internal, dan bahkan mengganggu jalannya pemerintahan, ” katanya.

Menolak rencana Konferda dalam Waktu Dekat

“Kami, anggota aktif BPD-KAPP Mimika, dengan tegas menolak rencana Konferensi Daerah (Konferda) dalam waktu dekat. Dengan kondisi kepemimpinan yang masih belum stabil, penyelenggaraan Konferda hanya akan semakin memperdalam perpecahan di antara pengusaha Orang Asli Papua.

Kami mempertanyakan kepada Ketua BPP-KAPP Goldfild Baransano dan Ketua BPW-KAPP Papua Tengah Vince Mofu: Apakah kepemimpinan kalian akan membawa perubahan nyata bagi pengusaha Papua, atau justru hanya akan semakin menciptakan perpecahan di antara kita?” kata Faya.

KAPP Papua tidak boleh dibiarkan dalam kondisi yang tidak kondusif.

“Kami mendesak pimpinan KAPP untuk segera mengambil langkah konkret guna menyelesaikan konflik dualisme kepemimpinan ini.Sehingga organisasi dapat kembali fokus pada pemberdayaan pengusaha adat Papua, bukan justru menjadi sumber perpecahan,” tandasnya. (dmd)

Berita Terkait

Jimi Kambu: CDK Unit II Manokwari Selatan dampingi masyarakat Manokwari Selatan dalam kegiatan budidaya Nilam
Bupati Yohanis Manibuy Sebut P2TIM Ikut Turunkan Pengangguran 1,3 Persen di Teluk Bintuni 2024
Phaskalia Rumbiak: Lulusan SD dan SMP Meyado Teluk Bintuni kejar impian menjadi Dokter di Rusia
Dari Taroy ke Dunia Migas: Sholeh Nabi buktikan anak Papua bisa!
Ruth Inanosa, “Simbol” Kebangkitan SDM Bintuni
Dukung ketahanan pangan, Polres Bintuni siapkan lahan Jagung untuk petani
Trauma Demokrasi di tanah Tabi: Warga Demta dan Yokari pertanyakan netralitas penyelenggara jelang PSU
Kadate perkuat kemitraan dengan BTM-CK: “Mengawal demokrasi yang mencerahkan seluruh tanah Papua”

Berita Terkait

Kamis, 4 September 2025 - 05:00

Jimi Kambu: CDK Unit II Manokwari Selatan dampingi masyarakat Manokwari Selatan dalam kegiatan budidaya Nilam

Rabu, 3 September 2025 - 05:29

Bupati Yohanis Manibuy Sebut P2TIM Ikut Turunkan Pengangguran 1,3 Persen di Teluk Bintuni 2024

Sabtu, 30 Agustus 2025 - 07:18

Phaskalia Rumbiak: Lulusan SD dan SMP Meyado Teluk Bintuni kejar impian menjadi Dokter di Rusia

Jumat, 22 Agustus 2025 - 08:38

Dari Taroy ke Dunia Migas: Sholeh Nabi buktikan anak Papua bisa!

Jumat, 15 Agustus 2025 - 03:00

Ruth Inanosa, “Simbol” Kebangkitan SDM Bintuni

Selasa, 15 Juli 2025 - 22:34

Trauma Demokrasi di tanah Tabi: Warga Demta dan Yokari pertanyakan netralitas penyelenggara jelang PSU

Senin, 14 Juli 2025 - 22:09

Kadate perkuat kemitraan dengan BTM-CK: “Mengawal demokrasi yang mencerahkan seluruh tanah Papua”

Rabu, 2 Juli 2025 - 01:01

Dinas Pertanian Teluk Bintuni salurkan bantuan Alsintan untuk dukung Ketahanan Pangan

Berita Terbaru

Ruth Inanosa

BERANDA

Ruth Inanosa, “Simbol” Kebangkitan SDM Bintuni

Jumat, 15 Agu 2025 - 03:00