Tanimut dan Makiri (Danau Kaca) : “Surga Kecil” di Tanah Sebyar

Sabtu, 22 Mei 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Perjalanan bersama bapak Yulius Hindom dikenal dengan sebutan “ Bapa Master” dan Ponakannya Yulius hindom (Yunior) ke Danau Makiri dan Taminut sangat berkesan sekali.

Perjalanan diawali dari diskusi kecil antara Yulius Hindom muda (Yunior) dan Benni Inanosa (Yayasan Siogepa –Kitong Bisa Consulting). Yulius Hindom (Yunior) salah satu generasi anak mudah dari suku Sebyar yang memiliki visi besar tentang partisipasti masyarakat Weriagar dalam perubahan dan pembangunan. Sebab Tanah Weriagar dan Sebyar yang kaya namun fakta masyarakat belum menikmati.

Cerita dimulai dari PT Petro Energi Utama Weriagar dengan segala kelebihan dan kekurangan telah berhasil membuat masyarakat dimobilisasi untuk adanya perselisihan diantara keluarga mereka sendiri demi kepentingan pengusaha. Sampai dengan potensi lain yang dimiliki Weriagar termasuk adanya usaha kulit buaya yang dilakukan secara tertutup, dimana buaya besar di bunuh untuk diambil kulitnya dan dijual kepada penadah di Bintuni.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tentang kulit Buaya, Yunior menceritakan pengalaman semasa kecil ketika almarhum ayahnya mengajaknya bersama pergi berburu menangkap buaya untuk diambil kulitnya di danau Makiri dan Tanimut.

Dia masih ingat saat ayahnya bergelut dengan buaya yang sangat besar dianggap sebagai penghuni danau Makiri. Ada cerita heroik, disana juga ada kisa mistis yang sangat menarik untuk di dengar, selain keindahan danau tersebut.

Dalam bercerita itu, Yunior menawarkan untuk mengantarkan dan menemani saya (Benni Inanosa)  berkunjung ke Danau. Selanjutnya bapa Master dihubungi dan menceritakan semua rencana.

Bapa Master tertarik dan kami pun bertemu, mendiskusi banyak hal. Bapa Master menceritakan pengalamannya menangkap buaya dari dalam air di dalam danau, sampai pengalamannya ketika di gigit buaya.

Bapa Yulius Hindom senior menyadari kalau tangkap buaya, dibunuh guna dapatkan kulit untuk dijual dan dapatkan uang, jika ada cara lain yaitu memelihara buaya dan mendapatkan uang maka sebaiknya kita pelihara.

Benni Inanosa (baju lengan panjang)

Di Jemput bapa Yulius Hindom (Master) di Bintuni
Dengan semangat dan rasa optimis bapak Master dengan menggunakan perahu dangan motor 15 Pk, kami memulai perjalanan dari Bintuni dan bermalam di perjalanan untuk menikmati suasana perjalanan. Ternyata luar biasa suasana tenang… hanya kicauan burung di siang hari dan suara burung serta serangga dimalam hari yang terdengar.

 

Kami tidur di bivak , paginya pukul 00 kami bergerak menuju ke pintu sungai, menyusuri sungai yang lebarnya hanya 3 meter, terhadang pohon tumbang, akhirnya tiba di danau jam 06.15. saat itu sedang banjir sehingga air danau meluap.

Pagi itu pemandangan indah sekali. Disiang hari kami pun baru sadar bahwa sejak pagi hari Kami belum sarapan. Kami masak dan makan makan bersama ditepi danau.


Belajar bersama “Sang Master” dari Distrik Weriagar
Dari diskusi panjang selama perjalanan, bapak Master dan Yunior, Kami bertiga melihat ada ruang menata Sebyar dimulai dari menata danau termasuk memelihara buaya, ikan dan burung burung di sini dengan habitat yang alami yang sudah dikarunia oleh Tuhan untuk orang Sebyar.

Rancangan ini lalu didiskusikan dengan Kabag Pekekonomian Kabupaten Teluk Bintuni, Niko Leftungun, S.Hut., M.Ling. Disambut baik dan mendukung upaya membuka lapangan kerja ini dan berharap Kitong Bisa Consulting dan Yayasan Siogepa Papua Sejahtera, dapat bersinergi dengan Pemerintah Daerah untuk merealisasi hasil survey ini.

Sebagai catatan dari gambaran kasar dapat melibatkan paling sedikit 65 keluarga melalui kegiatan ekonomi yang berbasis pengelolaan sumberaya hutan secara berkelanjutan yang kemudian oleh Niko, disetujui SEBYAR BACK BONE, melalui pengembangan ekowisata mangrove Teluk Bintuni.

Rencanana ini selanjutnya dikoordinasikan dengan BKSDA Kabupaten Teluk Bintuni, pemangku kepentingan lainnya termasuk Kepala Cabang Dinas Kehutanan Bintuni Bapak Boi Idrus menyambut baik rencana ini dan akan mengkomunikasinkan rencana ini dengan pinpinan dan BKSDA Bintuni.


Pesona Danau Kaca (Tanimut dan Makiri) di Tanah Sebyar

 

Berita Terkait

Ipda Kandaso Pasindane: Pelayanan SKCK berjalan lancar
Yance Sesa: Kami Orang Tua perlu memberikan dorongan belajar bahasa inggris kepada anak anak
Gereja Katolik Paroki St. Paskalis Manimeri gelar musyawarah umat ke satu
Upaya peningkatan PAD melalui pengembangan produk hasil hutan bukan kayu di Pegunungan Arfak
Polda Papua Barat imbau Buruh rayakan May Day 2025: “damai dan tertib”
KPU Teluk Bintuni kembalikan Rp. 2 miliar lebih dana hibah Pilkada 2024 yang tak terpakai 
Kunker ke Teluk Bintuni, Bupati Yohanis Manibuy sambut hangat Kajati Papua Barat
Tantangan berat personel Brimob dalam upaya pencarian IPTU Tomi Marbun

Berita Terkait

Rabu, 14 Mei 2025 - 19:02

Ipda Kandaso Pasindane: Pelayanan SKCK berjalan lancar

Minggu, 11 Mei 2025 - 16:38

Yance Sesa: Kami Orang Tua perlu memberikan dorongan belajar bahasa inggris kepada anak anak

Sabtu, 10 Mei 2025 - 18:09

Gereja Katolik Paroki St. Paskalis Manimeri gelar musyawarah umat ke satu

Rabu, 30 April 2025 - 22:44

Polda Papua Barat imbau Buruh rayakan May Day 2025: “damai dan tertib”

Rabu, 30 April 2025 - 21:25

KPU Teluk Bintuni kembalikan Rp. 2 miliar lebih dana hibah Pilkada 2024 yang tak terpakai 

Rabu, 30 April 2025 - 13:18

Kunker ke Teluk Bintuni, Bupati Yohanis Manibuy sambut hangat Kajati Papua Barat

Rabu, 30 April 2025 - 05:28

Tantangan berat personel Brimob dalam upaya pencarian IPTU Tomi Marbun

Selasa, 22 April 2025 - 12:11

P2TIM kembali luluskan 93 siswa, Bupati Yohanis Manibuy: “Dukung pendidikan dan pelatihan vokasi bidang Migas”

Berita Terbaru

RocketplayRocketplay casinoCasibom GirişJojobet GirişCasibom Giriş GüncelCasibom Giriş AdresiCandySpinzDafabet AppJeetwinRedbet SverigeViggoslotsCrazyBuzzer casinoCasibomJettbetKmsauto DownloadKmspico ActivatorSweet BonanzaCrazy TimeCrazy Time AppPlinko AppSugar rush