Bintuni (KADATE) – Sebagai salah satu politisi yang pernah menjabat Wakil Ketua I DPRD Teluk Bintuni, Mektison Meven SIP MM, mempertanyakan statement penyebab kas “daerah” kosong yang dilontarkan oleh calon Bupati Teluk Bintuni petahana, Ir. Petrus Kasihiw, MT dalam video yang beredar di media sosial “medsos” ketika melakukan kampanye beberapa waktu lalu. Menyerang rivalnya, Mantan Kepala BPKAD Teluk Bintuni Ali Ibrahim Bauw, SE MSP yang pensiun lalu maju sebagai Kandidat Bupati nomor urut satu (1).
Mektison Meven berpendapat, statement seperti itu justru menelanjangi si pelontar statement tersebut yang adalah Calon Bupati Petahana itu. Apalagi sebelumnya orang tersebut sempat bekerja sama sebagai anak buah dalam kabinet hingga pensiun ASN.
Mektison Meven, mantan politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem) Teluk Bintuni ini mengaku heran mengapa sampai si pelontar yang ia ibaratkan sebagai komandan, bisa melemparkan tanggung jawab kepada prajuritnya (anak buah). Padahal komandan harus mengambil tanggung jawab penuh atas segala sesuatunya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Yang komandan siapa ?? (Bupati,red),” tanya Mektison Meven ketika di wawancarai, Rabu, 7 Oktober 2020.
“Prajurit hanya menjalankan perintah komandan, kenapa sekarang komandan salahkan prajurit. Komandan yang tidak beres atau prajuritnya. Kalau prajurit salah, komandan harus pulangkan prajurit. Tapi ceritanya ini kan komandan pertahankan prajurit sampai selesai kan,” imbuh mantan anggota DPRD Teluk Bintuni dua periode itu.
Ia menyayangkan hal seperti ini adalah bukti ketidakmampuan seorang pemimpin, dalam hal ini Bupati yang dinilai dalam menjalankan roda pemerintahan, kerap mencari kambing hitam atas kesalahannya sendiri.
“Ini bukti kalau sebenarnya tidak mampu memimpin. Kesalahan ada pada diri sendiri tapi korbankan orang lain untuk tutupi kesalahan,” timpal Mektison.
Mektison mengajak rakyat agar cerdas menyikapi dinamika politik di Teluk Bintuni kali ini agar pilihan politik masyarakat benar-benar memilih pemimpin yang amanah yang bisa mensejahterakan lebih banyak rakyat Bintuni.
Pasalnya, selama 4 tahun 4 bulan berjalannya pemerintahan saat ini, ia melihat bahwa masih banyak masyarakat yang tidak tersentuh pembangunan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Selain itu, ada janji-janji politik dan harapan rakyat di tahun 2015 yang dinilai nyatanya juga tidak dilaksanakan hingga saat ini.
“Hari ini yang bilang senang dengan pemerintahan ini, itu hanya sedikit orang. Hanya orang tertentu saja yang ekonominya bagus. Maka Pilkada kali ini, ayo kita harus ganti pemimpin yang benar-benar amanah, yang bisa tepati janji dan bisa mensejahterakan lebih banyak orang lagi yang ada di Bintuni,” tutupnya. (SJ/DMD)