Ada Kecenderungan Pemimpin di Teluk Bintuni Berubah

Senin, 20 Juli 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: Fren Lutruntuhluy, S.Pd *)

 

Konstelasi politik di Kabupaten Teluk Bintuni Papua Barat bakal berbalik arah ke pemimpin yang baru. Salah satu alasannya karena ada kejenuhan politik dan luapan ekspresi penyesalan rakyat atas apa yang terjadi di negeri berjulukan “Sisar Matiti” itu.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Salah satu bukti nyata yang dipertontonkan publik Bintuni adalah ketika pasangan Ali Ibrahim Bauw dan Yohanis Manibuy tanpa sebuah perencanaan yang matang, ratusan rakyat Bintuni menjemput mereka, bernari-nari dan berdendang seraya mengungkapkan rasa cinta mereka atas perubahan yang harus terjadi di Bintuni. Kemacetan terjadi di hampir seluruh ruas jalan.

Saya menangkap esensi politik saat itu, dalam pengertian bahwa selama ini ekonomi rakyat disebut terbengkalai, kesenjangan antara miskin dan kaya terus melebar di kabupaten dengan APBD hingga mencapai 2T lebih pada tahun 2020 itu. Artinya memang kerinduan mempersatukan dan memperbaiki itu sangat kuat.

Bayangkan kalau viralnya berita kedatangan dua pasangan begitu menghebohkan padahal yang dibawah Ali Ibrahim Bauw dan Yohanis Manibuy baru sebatas rekomendasi partai politik saja.

Beberapa hal prinsip yang saya nilai pada strategi politik partai koalisi yang mengusung dua kandidat ini adalah pertama, mereka mampu merubah tatanan politik dengan memasang saudara mereka yang berbeda keyaninan. Hal itu tidak lain adalah untuk menjawab keinginan melakukan perubahan. Bukan hal yang lainnya.

Kedua, tim ini cukup kuat dalam melakukan penetrasi opini di publik dengan kekuatan media disertai tim analisis yang terus mengira kecenderungan politik Kabupaten Teluk Bintuni.

Ketiga, Partai koalisi yang mengusung paket ini berani beradu kekuatan meskipun mereka menyadari kekuatan politik nasional tidak ada pada mereka. Hanya saja, riwayat politik Bintuni kadang sulit diprediksi meskipun banyak anggapan petahana memiliki struktur politik yang lebih memungkinkan. Faktanya di Bintuni banyak uang tidak menjamin, miliki kekuasaanpun pernah kalah dalam politik. Itu sebabnya partai koalisi punya nyali seribu menghadapi lawan meskipun datang dengan kendaraan yang besar.

Saya juga menangkap hal istimewa dalam diri Ali Ibrahim Bauw dan Yohanis Manibuy. Dua orang ini mungkin terbawa dengan karakter bawaan yang paling mudah berbaur tanpa pandang bulu. Dari mana, dan asal mana dan agama apa itu tidak penting bagi dua orang ini selain menginginkan adanya persatuan dan toleransi yang lebih baik.

 

*). Pemerhati Sosial Politik tinggal di Jakarta

Berita Terkait

Yance Sesa: Kami Orang Tua perlu memberikan dorongan belajar bahasa inggris kepada anak anak
Upaya peningkatan PAD melalui pengembangan produk hasil hutan bukan kayu di Pegunungan Arfak
Polda Papua Barat imbau Buruh rayakan May Day 2025: “damai dan tertib”
Kunker ke Teluk Bintuni, Bupati Yohanis Manibuy sambut hangat Kajati Papua Barat
Tantangan berat personel Brimob dalam upaya pencarian IPTU Tomi Marbun
P2TIM kembali luluskan 93 siswa, Bupati Yohanis Manibuy: “Dukung pendidikan dan pelatihan vokasi bidang Migas”
Paus Fransiskus meninggal dunia pada usia 88 tahun
Bangkit dari titik nol, Victor Manggaprouw: Dari kehidupan tak terarah, kini jadi pekerja terampil
Tag :

Berita Terkait

Minggu, 11 Mei 2025 - 16:38

Yance Sesa: Kami Orang Tua perlu memberikan dorongan belajar bahasa inggris kepada anak anak

Rabu, 30 April 2025 - 22:44

Polda Papua Barat imbau Buruh rayakan May Day 2025: “damai dan tertib”

Rabu, 30 April 2025 - 13:18

Kunker ke Teluk Bintuni, Bupati Yohanis Manibuy sambut hangat Kajati Papua Barat

Rabu, 30 April 2025 - 05:28

Tantangan berat personel Brimob dalam upaya pencarian IPTU Tomi Marbun

Selasa, 22 April 2025 - 12:11

P2TIM kembali luluskan 93 siswa, Bupati Yohanis Manibuy: “Dukung pendidikan dan pelatihan vokasi bidang Migas”

Senin, 21 April 2025 - 09:08

Paus Fransiskus meninggal dunia pada usia 88 tahun

Kamis, 17 April 2025 - 04:43

Bangkit dari titik nol, Victor Manggaprouw: Dari kehidupan tak terarah, kini jadi pekerja terampil

Senin, 7 April 2025 - 12:06

Maritim Muda Nusantara gelar seminar nasional: “Dorong peningkatan kualitas SDM di Papua Tengah”

Berita Terbaru

RocketplayRocketplay casinoCasibom GirişJojobet GirişCasibom Giriş GüncelCasibom Giriş AdresiCandySpinzDafabet AppJeetwinRedbet SverigeViggoslotsCrazyBuzzer casinoCasibomJettbetKmsauto DownloadKmspico ActivatorSweet BonanzaCrazy TimeCrazy Time AppPlinko AppSugar rush