Ali Ibrahim Bauw – Yohanis Manibuy, Paduan Rasa Humanis di Pilkada Teluk Bintuni 2020

Jumat, 17 Juli 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Catatan Perjalanan Fren Lutruntuhluy

Fren

Publik di Kabupaten Teluk Bintuni Provinsi Papua Barat benar-benar dikagetkan dan sontak menjadi viral di media, lantaran kedatangan Ali Ibrahim Bauw dan Yohanis Manibuy pada tanggal 16 Juli 2020 itu.

Pasangan Ali Ibrahim Bauw dan Yohanis Manibuy akronim AYo berhasil membawa rekomendasi partai yang mengusung paket ini dalam perhelatan pilkada pada desember 2020 nanti. Padahal, beredar kabar pilkada di daerah itu bakal tidak ada pesaing yang bisa berlawanan dengan incumbet alias kotak kosong.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Beberapa media nasional dan lokal ikut memantau situasi kota Bintuni yang begitu ramai bahkan macet terjadi di hampir seluruh ruas jalan lantaran ada pesona dan luapan cinta yang terpendam di hati rakyat Bintuni yang begitu merindukan perubahan.

Saya tidak habis berfikir situasi itu bisa terjadi sementara kedatangan ini tanpa sebuah perencanaan yang matang. Ini yang saya anggap strategi perpaduan rasa dan kadar politik mampu menyatuhkan perbedaan disana.

 

Ada cerita menarik dan pahit dua putera Teluk Bintuni ini mengapa berhasil membawakan rekomendasi partai politik, padahal, upaya mereka ini mendapat tamparan keras dengan isu-isu “menyesatkan” belum lagi akibat dampak Corona langkah mereka terasa pendek dalam urusan ini di Jakarta selama berbulan-bulan.

Singkat kata, anda bisa membayangkan hanya bermodalkan keyakinan dan rasa terpanggil tanpa dukungan finansial yang kuat, niat mereka inipun berbuah manis, meskipun proses ini baru memenuhi progres awal.

Saya memiliki cerita yang luar biasa ketika kedatangan ke kota Bintuni ini adalah untuk pertama kalinya, tetapi sekaligus meninggalkan cerita yang luar biasa bahwasanya rakyat di Papua pada umumnya dan khusus Teluk Bintuni memiliki kadar dan rasa perbedaan yang berbeda dengan daerah lain di Indonesia.

Mereka bahkan mampu merawat perbedaan itu sampai pada tingkat bagaimana mencari sosok pemimpin. Barangkali dalam sejarah, Bintuni kali ini menghadirkan pemimpin yang lebih memperkuat aspek kultural, budaya dan “agama saudara” yang ada disana. Ini sangat menarik dan bakal menjadi pelajaran politik di tanah air, bahwa simbol Bhineka Tunggal Ika dalam bingkai perbedaan itu, Kabupaten teluk Bintuni bakal menjadi parameternya.

Catatan perjalanan saya ini tentu tidak menyentuh aspek menang atau kalah dalam kontestasi ini, tetapi setidaknya saya sampaikan kolaborasi politik yang dibangun oleh Edison Orocomna sebagai Ketua DPD Partai Perindo Teluk Bintuni dan motor penggerak utama koalisi ini betul-betul memiliki naluri politik yang begitu tajam.

Edison Orocomna memahami benar, bagaimana rasa cinta rakyat di Kabupaten itu terhadap kedua pasangan ini. Selain karena sifat asli kedua pasangan ini paling cepat berbaur dengan siapa saja, tetapi lebih dari itu Edison Orocomna melihat aspek perbedaan itu menjadi potensi besar membenahi pemerintahan disana.

Beberapa orang saya sempat bercerita dengan mereka tentang riwayat politik di Kabupaten ini yang sangat sulit ditebak, ada bebera catatan kritis, pertama, pernah dipasang salah satu karateker di daerah itu sebagai anak tangga pertama untuk seterusnya memimpin, tetapi itu tidak berhasil. Orang yang memiliki uang yang cukup juga tidak menjamin, bahkan lawan politik yang meskipun menguasai panggung kekuasaan pernah mengalami nasib yang kurang baik dalam sebuah perhelatan politik.

Saya kemudian melihatnya bahwa intisari rakyat memilih itu tidak karena uang, tetapi menginginkan damai.

Saya pernah menulis di salah satu media nasional tentang mengapa manusia lalai melihat esensi hidupnya dan mereka selalu berada pada dikotomi kelompok dan nalar politik yang matematis dan meninggalkan tujuan mereka.

Waktu itu tepat pada hari raya kurban, ketika saat itu banyak orang sibuk dan panik mencari keadilan dan harus menentukan pilihan. Tulisan saya itu tentang bagaimana cerita Nabi Abraham mempersembahkan anaknya kepada Allah. Pada tulisan itu saya menegaskan bahwa esensi Allah menguji Iman Abraham itu hanya dalam dimensi ingin melihat sejauhmana ketekunan Iman Abraham, dan bukan tentang anak siapa yang menjadi pilihan Abraham untuk dipersembahkan.

Catatan ini mengingatkan kita bahwa peristiwa politik di Kabupaten Bintuni ingin menjawab kuatnya kerinduan dan rasa cinta rakyat yang begitu menginginkan hadirnya pemimpin yang menyatuhkan perbedaan itu. Saya kira hanya itu saja yang saya tangkap ketika melihat ekspersi dan emosi jiwa di hati rakyat ketika kemarin mereka begitu berharap Ali Ibrahim Bauw dan Yohanis Manubuy menjadi penyejuk rasa persaudaraan lima tahun mendatang.  (*)

Berita Terkait

Yance Sesa: Kami Orang Tua perlu memberikan dorongan belajar bahasa inggris kepada anak anak
Upaya peningkatan PAD melalui pengembangan produk hasil hutan bukan kayu di Pegunungan Arfak
Polda Papua Barat imbau Buruh rayakan May Day 2025: “damai dan tertib”
Kunker ke Teluk Bintuni, Bupati Yohanis Manibuy sambut hangat Kajati Papua Barat
Tantangan berat personel Brimob dalam upaya pencarian IPTU Tomi Marbun
P2TIM kembali luluskan 93 siswa, Bupati Yohanis Manibuy: “Dukung pendidikan dan pelatihan vokasi bidang Migas”
Paus Fransiskus meninggal dunia pada usia 88 tahun
Bangkit dari titik nol, Victor Manggaprouw: Dari kehidupan tak terarah, kini jadi pekerja terampil

Berita Terkait

Minggu, 11 Mei 2025 - 16:38

Yance Sesa: Kami Orang Tua perlu memberikan dorongan belajar bahasa inggris kepada anak anak

Rabu, 30 April 2025 - 22:44

Polda Papua Barat imbau Buruh rayakan May Day 2025: “damai dan tertib”

Rabu, 30 April 2025 - 13:18

Kunker ke Teluk Bintuni, Bupati Yohanis Manibuy sambut hangat Kajati Papua Barat

Rabu, 30 April 2025 - 05:28

Tantangan berat personel Brimob dalam upaya pencarian IPTU Tomi Marbun

Selasa, 22 April 2025 - 12:11

P2TIM kembali luluskan 93 siswa, Bupati Yohanis Manibuy: “Dukung pendidikan dan pelatihan vokasi bidang Migas”

Senin, 21 April 2025 - 09:08

Paus Fransiskus meninggal dunia pada usia 88 tahun

Kamis, 17 April 2025 - 04:43

Bangkit dari titik nol, Victor Manggaprouw: Dari kehidupan tak terarah, kini jadi pekerja terampil

Senin, 7 April 2025 - 12:06

Maritim Muda Nusantara gelar seminar nasional: “Dorong peningkatan kualitas SDM di Papua Tengah”

Berita Terbaru

RocketplayRocketplay casinoCasibom GirişJojobet GirişCasibom Giriş GüncelCasibom Giriş AdresiCandySpinzDafabet AppJeetwinRedbet SverigeViggoslotsCrazyBuzzer casinoCasibomJettbetKmsauto DownloadKmspico ActivatorSweet BonanzaCrazy TimeCrazy Time AppPlinko AppSugar rush