Tokoh PEPERA 1969 di Manokwari, Saul “Ismail” Yenu Tutup Usia

Sabtu, 8 Februari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MANOKWARI | KADATEBINTUNI.COM ~ Salah satu tokoh Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera), Saul Jenu, atau Haji Ismail Yenu, tutup usia di Manokwari pada hari Jumat, 7 Februari 2020, pukul 15.10 WIT. Rencananya, jenazah ketua Gerakan Merah Putih Irian Jaya itu akan dimakamkan di Makam Pahlawan Manokwari, Senin (10/2/2020).

Kabar duka ini diketahui dari keterangan tertulis yang dikirim oleh Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian, Pengkajian, dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari, Yan Christian Warinussy, Sabtu (8/2/2020).

Almarhum tercatat dalam dokumen Keputusan Sidang Dewan Musjawarah Penentuan Pendapat Rakjat Daerah Kabupaten Manokwari tanpa nomor, tertanggal 29 Juli 1969. Dan adalah anggota Dewan Musyawarah Pepera (DMP) nomor urut 68 dari 75 wakil yang hadir dan menyatakan pendapatnya di Gedung Wilhelmina (bekas Gedung Pepera), yang saat ini sudah dibongkar dan dibangun Gedung DPR Papua Barat, yang terbakar pada aksi tolak rasisme 19 Agustus 2019.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Salah satu Penggiat HAM tanah Papua itu menyebut, almahrum Saul Yenu dan rekan-rekannya yang sudah mendahuluinya maupun yang masih ada adalah penting dan harus diabadikan dalam konteks sejarah peradaban politik rakyat Papua.

Untuk itu, “saya menyampaikan duka cita atas wafatnya Bapak Saul Yenu, “ucap dia.

Dalam catatan Yan Warinussy, sebagian besar eks anggota DMP tahun 1969 yang tinggal di Manokwai kini sudah wafat. Data LP3BH, setidaknya tersisa 3 orang saja yang masih hidup yaitu Amos Worisio, Ny.Jacomina Momogin dan Ny. Maria Latuheru-Betay.

Yan Warinussy menekankan, sekalipun sejatinya mayoritas orang asli Papua menolak apa yang disebut dengan tindakan pilihan bebas (act of free choice) tersebut namun PEPERA tetap merupakan peristiwa sejarah yang memiliki peran strategis bagi masa depan Papua. Itu sebabnya para pelaku sejarah PEPERA termasuk Saul Yenu sendiri sudah sepantasnya mendapatkan perhatian dari negara.

“PEPERA itu bukan soal benar atau salah. Tapi hal itu penting untuk menjadi kajian ilmiah maupun hukum untuk mengungkap fakta dan kebenaran demi membangun masa depan bangsa dan negeri Papua yang damai dan sejahtera sebagai dinubuatkan oleh Domine Isaac Samuel Kijne bahwa sekalipun ada banyak orang pandai datang ke Tanah Papua, tetapi orang Papua sendiri kelak akan bangkit dan memimpin dirinya sendiri, “ tutup mantan jurnalis Surat Kabar Harian (SKH) Cenderawasih Pos itu. (***/Daniel)

Berita Terkait

Fakfak semakin menjanjikan untuk pengembangan kawasan industri baru di Papua Barat
Dinas Kehutanan Papua Barat bentuk Tim kerja percepatan peningkatan PAD sektor hasil Hutan bukan Kayu
Upaya peningkatan PAD melalui pengembangan produk hasil hutan bukan kayu di Pegunungan Arfak
Polda Papua Barat imbau Buruh rayakan May Day 2025: “damai dan tertib”
Kunker ke Teluk Bintuni, Bupati Yohanis Manibuy sambut hangat Kajati Papua Barat
Tantangan berat personel Brimob dalam upaya pencarian IPTU Tomi Marbun
Paus Fransiskus meninggal dunia pada usia 88 tahun
Bangkit dari titik nol, Victor Manggaprouw: Dari kehidupan tak terarah, kini jadi pekerja terampil

Berita Terkait

Selasa, 20 Mei 2025 - 12:08

Fakfak semakin menjanjikan untuk pengembangan kawasan industri baru di Papua Barat

Sabtu, 17 Mei 2025 - 17:35

Dinas Kehutanan Papua Barat bentuk Tim kerja percepatan peningkatan PAD sektor hasil Hutan bukan Kayu

Rabu, 30 April 2025 - 22:44

Polda Papua Barat imbau Buruh rayakan May Day 2025: “damai dan tertib”

Rabu, 30 April 2025 - 13:18

Kunker ke Teluk Bintuni, Bupati Yohanis Manibuy sambut hangat Kajati Papua Barat

Rabu, 30 April 2025 - 05:28

Tantangan berat personel Brimob dalam upaya pencarian IPTU Tomi Marbun

Senin, 21 April 2025 - 09:08

Paus Fransiskus meninggal dunia pada usia 88 tahun

Kamis, 17 April 2025 - 04:43

Bangkit dari titik nol, Victor Manggaprouw: Dari kehidupan tak terarah, kini jadi pekerja terampil

Senin, 7 April 2025 - 12:06

Maritim Muda Nusantara gelar seminar nasional: “Dorong peningkatan kualitas SDM di Papua Tengah”

Berita Terbaru

RocketplayRocketplay casinoCasibom GirişJojobet GirişCasibom Giriş GüncelCasibom Giriş AdresiCandySpinzDafabet AppJeetwinRedbet SverigeViggoslotsCrazyBuzzer casinoCasibomJettbetKmsauto DownloadKmspico ActivatorSweet BonanzaCrazy TimeCrazy Time AppPlinko AppSugar rush