Provinsi Papua Dan Papua Barat Menyusun Rencana Investasi Hijau Bersama Yayasan IDH Indonesia: “Dalam Konsep Investasi Hijau, Masyarakat Adat Wajib Dilibatkan Dalam Pengelolaan SDA”

Jumat, 9 Agustus 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy


JAYAPURA | kadatebintuni.com ~ Pemerintah Provinsi Papua dan Papua Barat menunjukkan komitmennya untuk memajukan pembangunan ekonomi di Tanah Papua. Akan tetapi, dalam menjaga kelestarian alamnya, pembangunan ekonomi yang di maksud harus berlandaskan falsafah keberlanjutan.

Untuk mencapai tujuan tersebut, bersama-sama dengan Yayasan Inisiatif Dagang Hijau (IDH) mengajak berbagai perwakilan pemangku kepentingan di Provinsi Papua dalam acara Konsultasi Publik Pertama untuk merumuskan investasi hijau. Adapun acara tersebut berlangsung pada tanggal 23-25 Juni 2019 lalu, di Manokwari dan di Jayapura.

Acara tersebut dihadiri lebih dari 300 Pemangku kepentingan, yang mewakili Pemerintah, Perwakilan Masyarakat Adat, organisasi nirlaba dan mitra pembangunan, institusi perbankan dan keuangan, tokoh agama, dan pemuda.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berdasarkan masukan yang ada, dalam konsep investasi hijau, masyarakat adat wajib dilibatkan dalam pengelolaan SDA yang ada, karena mereka merupakan pemilik hakiki sumber daya alam yang ada. Selain itu, kolaborasi dan kemitraan disepakati oleh semua yang hadir, sebagai kunci utama kesuksesan investasi hijau ini.

“Dalam mencapai tujuan yang dimaksud, kolaborasi berbagai Lembaga dan institusi yang mempengaruhi hajat hidup masyarakat Papua, dan itulah peran kunci yang dapat dimainkan MRP agar memperkuat posisi masyarakat adat supaya mereka memperoleh akses dan kontrol atas pengelolaan sumberdaya untuk berkontribusi,” kata Freddy Molle dari Bappeda Provinsi Papua memberikan penjelasan.

Adapun konsultasi publik yang dilakukan ini, akan memberikan masukan yang lengkap bagi proposal berbisnis secara hijau, untuk dijadikan acuan bagi berbagai pihak. Misalnya, untuk pemerintah dalam merumuskan rencana pembangunannya, atau untuk para investor, agar berinvestasi secara berkelanjutan di Tanah Papua.

Sebagian peserta yang hadir menekankan bahwa pengembangan bisnis di Papua dan Papua Barat tidak boleh merusak lingkungan dan harus mempunyai misi meningkatkan taraf hidup masyarakat, khususnya masyarakat adat dan asli Papua.

Hadir dalam pertemuan ini, perwakilan-perwakilan dari Majelis Rakyat Papua (MRP) yang menyambut baik inisiatif ini, dan memberikan apresiasi, mengingat inisiatif ini sangat bersesuaian dengan Thema Utama MRP yaitu selamatkan tanah dan manusia Papua.

Toni Wanggai dari MRP menyatakan penghargaannya, dan menyampaikan kepada Yayasan Inisiatif Dagang Hijau, untuk memberitahukan apa yang dibutuhkan dari masyarakat Papua untuk pencapaikan konsep ini.

Beberapa petani dan pebisnis lokal yang hadir, juga ikut memberikan masukan dan harapan, dari berjalannya investasi hijau ini dalam jangka panjang. “Kami berharap agar dengan adanya investasi hijau, selain alam terjaga, kami juga dapat diberikan kesempatan untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan kami, mengelola alam dan bisnis kami,” ujar Alex Waisimon, pemilik salah satu tempat eko wisata di Jayapura.

Dalam Jangka Panjang, Pemerintah Daerah Provinsi Papua dan Papua Barat berharap agar Konsep ini memberikan peluang berjalannnya kerjasama antara pemerintah – swasta – masyarakat untuk mengidentifikasi, dan mengelola peluang-peluang produksi untuk peningkatan ekonomi, sekaligus juga menjaga lingkungan. [***/Daniel]

Berita Terkait

Dari Taroy ke Dunia Migas: Sholeh Nabi buktikan anak Papua bisa!
Ruth Inanosa, “Simbol” Kebangkitan SDM Bintuni
Trauma Demokrasi di tanah Tabi: Warga Demta dan Yokari pertanyakan netralitas penyelenggara jelang PSU
Kadate perkuat kemitraan dengan BTM-CK: “Mengawal demokrasi yang mencerahkan seluruh tanah Papua”
PSU Pilgub Papua, Sokoy A: Menangkan pasangan Tomi Mano – Costan Karma “Pemimpin Berpengalaman”
Upaya peningkatan PAD melalui pengembangan produk hasil hutan bukan kayu di Pegunungan Arfak
Kunker ke Teluk Bintuni, Bupati Yohanis Manibuy sambut hangat Kajati Papua Barat
Tantangan berat personel Brimob dalam upaya pencarian IPTU Tomi Marbun

Berita Terkait

Jumat, 22 Agustus 2025 - 08:38

Dari Taroy ke Dunia Migas: Sholeh Nabi buktikan anak Papua bisa!

Jumat, 15 Agustus 2025 - 03:00

Ruth Inanosa, “Simbol” Kebangkitan SDM Bintuni

Selasa, 15 Juli 2025 - 22:34

Trauma Demokrasi di tanah Tabi: Warga Demta dan Yokari pertanyakan netralitas penyelenggara jelang PSU

Senin, 14 Juli 2025 - 22:09

Kadate perkuat kemitraan dengan BTM-CK: “Mengawal demokrasi yang mencerahkan seluruh tanah Papua”

Jumat, 13 Juni 2025 - 19:33

PSU Pilgub Papua, Sokoy A: Menangkan pasangan Tomi Mano – Costan Karma “Pemimpin Berpengalaman”

Jumat, 2 Mei 2025 - 07:29

Upaya peningkatan PAD melalui pengembangan produk hasil hutan bukan kayu di Pegunungan Arfak

Rabu, 30 April 2025 - 13:18

Kunker ke Teluk Bintuni, Bupati Yohanis Manibuy sambut hangat Kajati Papua Barat

Rabu, 30 April 2025 - 05:28

Tantangan berat personel Brimob dalam upaya pencarian IPTU Tomi Marbun

Berita Terbaru

Ruth Inanosa

BERANDA

Ruth Inanosa, “Simbol” Kebangkitan SDM Bintuni

Jumat, 15 Agu 2025 - 03:00