Warga 4 Distrik Di Teluk Bintuni Sepakat Minta PT. PSK Hentikan Aktifitas Perusahaan

Sabtu, 3 Agustus 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bintuni | kadatebintuni.com – Warga 4 (empat) distrik di kabupaten Teluk Bintuni Provinsi Papua Barat, yakni distrik Merdey, distrik Biscoop, distrik Moskona Timur dan Masyeta sepakat meminta kepada pihak management perusahaan PT. Papua Satya Karya (PSK) untuk menghentikan aktifitas perusahaan yang saat ini berpusat di kampung Taugo II, Jagiro (Base Camp).

Pasalnya, menurut mereka bahwa selama 10 tahun PT. PSK beroperasi bermodalkan IUPHHK-HA, masyarakat pemilik hak ulayat belum merasakan/melihat secara nyata, PT.PSK melakukan kewajibannya (PP 6/2007, PP 3/2008 dan SK Menhut 523/KPTS-II/1997) terhadap pemilik hak ulayat.

Sehubungan dengan adanya Base Camp tersebut diatas, beberapa waktu lalu, masyarakat juga menolak dengan tegas pemberian ijin secara lisan/tertulis oleh pemerintah/swasta kepada perusahaan (PT.PSK) untuk menggunakan jalan milik pemerintah (Merdey-Mogoi) demi kepentingan perusahaan.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam surat nomor 138/29/V/2019, tertuang 4 point yang menyebutkan bahwa selain menolak penggunaan jalan milik pemerintah untuk aktifitas perusahaan, masyarakat meminta PT.PSK wajib membuka jalan diluar jalan pemerintahan untuk aktifitas logging kayu.

“Meminta PT.PSK membuka jalan diluar jalan milik pemerintah untuk aktifitas logging kayu karena sangat membahayakan masyarakat pengguna jalan,” bunyi kutipan point 3 surat tersebut.

Selain itu, masyarakat juga meminta PT.PSK segera melakukan sosialisasi tentang pemenuhan kewajiban terhadap masyarakat pemilik ulayat dan juga rencana kerja perusahaan selama beroperasi di kawasan hutan IUPHHK-HA.

Ketua Yayasan Panah Papua, Sulfianto Alias ketika dihubungi menjawab secara singkat bahwa saat ini, pihaknya sedang melakukan advokasi bersama masyarakat pemilik ulayat.

“Kami lagi meminta masyarakat melaporkan permasalahan ini kepada penerbit sertifikat PHPL PT PSK. Kalau tidak beres, sertifikasinya dicabut saja,” tegas Sulfianto. [Mondo/Daniel]

Berita Terkait

Upaya peningkatan PAD melalui pengembangan produk hasil hutan bukan kayu di Pegunungan Arfak
Polda Papua Barat imbau Buruh rayakan May Day 2025: “damai dan tertib”
Kunker ke Teluk Bintuni, Bupati Yohanis Manibuy sambut hangat Kajati Papua Barat
Tantangan berat personel Brimob dalam upaya pencarian IPTU Tomi Marbun
Paus Fransiskus meninggal dunia pada usia 88 tahun
Bangkit dari titik nol, Victor Manggaprouw: Dari kehidupan tak terarah, kini jadi pekerja terampil
Maritim Muda Nusantara gelar seminar nasional: “Dorong peningkatan kualitas SDM di Papua Tengah”
Dualisme kepengurusan KAPP Papua: Menjaga marwah atau menciptakan perpecahan?

Berita Terkait

Rabu, 30 April 2025 - 22:44

Polda Papua Barat imbau Buruh rayakan May Day 2025: “damai dan tertib”

Rabu, 30 April 2025 - 13:18

Kunker ke Teluk Bintuni, Bupati Yohanis Manibuy sambut hangat Kajati Papua Barat

Rabu, 30 April 2025 - 05:28

Tantangan berat personel Brimob dalam upaya pencarian IPTU Tomi Marbun

Senin, 21 April 2025 - 09:08

Paus Fransiskus meninggal dunia pada usia 88 tahun

Kamis, 17 April 2025 - 04:43

Bangkit dari titik nol, Victor Manggaprouw: Dari kehidupan tak terarah, kini jadi pekerja terampil

Senin, 7 April 2025 - 12:06

Maritim Muda Nusantara gelar seminar nasional: “Dorong peningkatan kualitas SDM di Papua Tengah”

Kamis, 3 April 2025 - 04:06

Dualisme kepengurusan KAPP Papua: Menjaga marwah atau menciptakan perpecahan?

Minggu, 30 Maret 2025 - 19:38

Inspirasi dari Inggris: Ruth Inanosa ajak generasi muda Papua Barat raih mimpi kuliah ke luar negeri

Berita Terbaru

RocketplayRocketplay casinoCasibom GirişJojobet GirişCasibom Giriş GüncelCasibom Giriş AdresiCandySpinzDafabet AppJeetwinRedbet SverigeViggoslotsCrazyBuzzer casinoCasibomJettbetKmsauto DownloadKmspico ActivatorSweet BonanzaCrazy TimeCrazy Time AppPlinko AppSugar rush