Bupati Teluk Bintuni di Desak Cegat Laju Deforestasi dan Degradasi Hutan Mangrove

Selasa, 2 Juli 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BINTUNI, kadatebintuni.com ~ Kabupaten Teluk Bintuni di Papua Barat memiliki Mangrove atau hutan bakau seluas 200 hektare. Mangrove di Teluk Bintuni terbaik di dunia setelah Raja Ampat dan mencakup 10 persen dari luas hutan mangrove Indonesia.

Pada 1980, World Wild Foundation atau WWF mengusulkan hutan Mangrove di Teluk Bintumi masuk dalam cagar alam. Mangrove di Teluk Bintuni memungkinkan penduduk sekitar mengembangkan komoditas perikanan, seperti udang dan kepiting.

Tahun 2003 lahirnya Kabupaten Teluk Bintuni membuat wilayah yg dulu tertutup itu kini terbuka dengan hadirnya sejumlah perubahan dalam menggenjot pembangunan daerah termasuk di dalamnya aktifitas penduduk yang bertambah padat itu membuat “Surga Mangrove” secara perlahan-lahan luasannya mulai berkurang atau menurun akibat kurangnya kesadaran kita tentang pentingnya hutan Mangrove bagi kehidupan manusia dan biota laut didalamnya.

Yohanes Akwan

Koordinator Simpul Jaringan Pantau Gambut Papua dan Papua Barat Yohanes Akwan, SH mengatakan, untuk mencegah laju deforestasi dan dekradasi maka diharapkan Bupati Teluk Bintuni Ir. Petrus Kasihiw MT melalui Organisasi perangkat daerah (OPD) teknis secepatnya bisa mengambil langka-langkah pencegahan dengan mulai membangun kesadaran bersama untuk melindungi hutan Mangrove tersisa di tanah Papua khususnya di Teluk Bintuni yang secara perlahan-lahan mulai rusak akibat campur tangan manusia.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Langka edukasi rakyat dan mendorong peran serta masyarakat Teluk Bintuni untuk ikut melestarikan hutan Mangrove ini penting karena hutan Mangrove adalah aset bagi pembangunan manusia dan lingkungan di Teluk Bintuni untuk anak cucu kedepan,” kata Yohanes Akwan, Selasa (2/7). [Daniel]

Berita Terkait

Upaya peningkatan PAD melalui pengembangan produk hasil hutan bukan kayu di Pegunungan Arfak
Polda Papua Barat imbau Buruh rayakan May Day 2025: “damai dan tertib”
Kunker ke Teluk Bintuni, Bupati Yohanis Manibuy sambut hangat Kajati Papua Barat
Tantangan berat personel Brimob dalam upaya pencarian IPTU Tomi Marbun
Paus Fransiskus meninggal dunia pada usia 88 tahun
Bangkit dari titik nol, Victor Manggaprouw: Dari kehidupan tak terarah, kini jadi pekerja terampil
Maritim Muda Nusantara gelar seminar nasional: “Dorong peningkatan kualitas SDM di Papua Tengah”
Dualisme kepengurusan KAPP Papua: Menjaga marwah atau menciptakan perpecahan?

Berita Terkait

Rabu, 30 April 2025 - 22:44

Polda Papua Barat imbau Buruh rayakan May Day 2025: “damai dan tertib”

Rabu, 30 April 2025 - 13:18

Kunker ke Teluk Bintuni, Bupati Yohanis Manibuy sambut hangat Kajati Papua Barat

Rabu, 30 April 2025 - 05:28

Tantangan berat personel Brimob dalam upaya pencarian IPTU Tomi Marbun

Senin, 21 April 2025 - 09:08

Paus Fransiskus meninggal dunia pada usia 88 tahun

Kamis, 17 April 2025 - 04:43

Bangkit dari titik nol, Victor Manggaprouw: Dari kehidupan tak terarah, kini jadi pekerja terampil

Senin, 7 April 2025 - 12:06

Maritim Muda Nusantara gelar seminar nasional: “Dorong peningkatan kualitas SDM di Papua Tengah”

Kamis, 3 April 2025 - 04:06

Dualisme kepengurusan KAPP Papua: Menjaga marwah atau menciptakan perpecahan?

Minggu, 30 Maret 2025 - 19:38

Inspirasi dari Inggris: Ruth Inanosa ajak generasi muda Papua Barat raih mimpi kuliah ke luar negeri

Berita Terbaru

RocketplayRocketplay casinoCasibom GirişJojobet GirişCasibom Giriş GüncelCasibom Giriş AdresiCandySpinzDafabet AppJeetwinRedbet SverigeViggoslotsCrazyBuzzer casinoCasibomJettbetKmsauto DownloadKmspico ActivatorSweet BonanzaCrazy TimeCrazy Time AppPlinko AppSugar rush