Dua Ilmuan Muda Papua “Oge dan Billy” Berbagi Cerita pada Anak-Anak Muda Papua Seperti Ini

Sabtu, 25 Mei 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MANOKWARI, kadatebintuni.com ~ Dua orang Putra Papua yang saat ini tengah menempuh studi di dua universitas terbaik di Inggris berbagi cerita kepada lebih dari 40 anak muda Papua di Manokwari.

Acara tersebut berlangsung di MIGAS Center UNIPA, yang baru saja diresmikan oleh Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Papua Barat, didampingi oleh Rektor UNIPA dan Kepala Perwakilan SKK Migas wilayah PAMALU, pada tanggal 21 Mei 2019.

Adalah George Saa (Oge), pemenang the first step to Nobel Prize, pendiri klub Pioneer ilmuwan muda Papua, dan yang tengah menempuh studi master dalam bidang rekayasa ilmu material di Birmingham University Inggris, bersama dengan: Billy Mambrasar (Billy), Penerima anugerah Young South East Asia Leaders Initiative dari Gedung Putih Amerika Serikat, yang pernah diundang berbicara di Gedung Perserikatan Bangsa-bangsa, juga Pendiri dan Penggerak aktifitas sosial: Kitong Bisa, dan tengah menempuh studi master dalam bidang bisnis di Oxford University, Inggris.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ada tiga persamaan dari dua ilmuwan muda Papua ini, yaitu bahwa mereka berdua adalah alumni SMU Negeri 3 Jayapura, atau yang lebih dikenal sebagai SMA Buper, pernah bekerja sebagai insinyur di perusahaan MIGAS asal Inggris, dan keduanya akan melanjutkan studi doktoralnya dengan beasiswa yang sama, yaitu LPDP pada tahun mendatang.

Yang pasti adalah keduanya gemar belajar, membaca buku, menulis, dan berdiskusi. George, atau yang sering dipanggil Oge, berasal dari Sorong, sementara Billy berasal dari Pulau Yapen (Serui).

Diskusi hangat sore itu di warnai dengan berbagai jenis pertanyaan seputar apa pandangan Oge dan Billy terkait anak-anak Muda Papua jaman sekarang.

Selain itu, diskusi berlanjut kepada pertanyaan tentang bagaimana mengetahui tujuan hidup dan bekerja dengan semangat memenuhi panggilan hidup tersebut. Tanya jawab juga mengarah kepada seputar bagaimana memperoleh informasi tentang beasiswa untuk studi lebih lanjut.

Oge dalam diskusi dengan peserta sore itu menekankan pentingnya rasa percaya diri bagi anak-anak muda Papua untuk mendorong lebih banyak lagi karya. Billy menekankan bahwa seluruh anak Muda Papua harus mengingat hakiki dari Pendidikan, adalah untuk kembali menggunakan ilmu tersebut untuk berkontribusi bagi pembangunan Papua.

Billy dan Oge sama-sama memuji kualitas lulusan UNIPA yang tidak diragukan lagi dengan karya-karyanya di berbagai bidang, di level nasional maupun internasional. Untuk itu, keduanya mendorong anak-anak UNIPA untuk terus maju dan berkarya tanpa ragu.

Oge dan Billy kemudian mendorong anak-anak muda Papua yang hadir pada malam itu untuk berani mendaftar beasiswa untuk belajar ke luar negeri seperti yang dilakukan oleh keduanya saat ini.

“Belajar di luar negeri itu akan membuka wawasan kita, dan membuat kita mampu menemukan gagasan-gagasan baru yang tidak terpikir sebelumnya, dalam menciptakan karya kita,” ujar Oge, yang kemudian disambung oleh Billy: “Selain itu, belajar di luar negeri memberikan kita kesempatan untuk membina jejaring pertemanan dengan orang-orang dari berbagai bangsa lain, yang membantu kita untuk berkolaborasi menciptakan karya bersama di kemudian hari”.

Keduanya menyampaikan bahwa banyak sekali kesempatan beasiswa untuk anak-anak Papua jaman sekarang, dan yang perlu dilakukan hanyalah inisiatif diri untuk mencari informasi dari beasiswa tersebut, dan keberanian untuk mendaftarkan diri.

Lion Ferdinand Marini, Dosen FT UNIPA yang didapuk menjadi moderator pada sore itu mengungkapkan bahwa event-event seperti ini perlu lebih banyak lagi dibuat, untuk memotivasi anak-anak muda Papua untuk dapat bermimpi tinggi tanpa takut.

“Mungkin saya harapkan, kedepannya, akan lebih banyak lagi ilmuwan muda Papua lain yang turun ke kampus-kampus di Papua untuk dapat memotivasi adik-adiknya, agar dapat bermimpi tinggi, dan mewujudkan cita-citanya, seperti yang dilakukan oleh Oge dan Billy pada hari ini”, ujar Lion dengan penuh harap. [***/Daniel]

Berita Terkait

Ruth Inanosa, “Simbol” Kebangkitan SDM Bintuni
Trauma Demokrasi di tanah Tabi: Warga Demta dan Yokari pertanyakan netralitas penyelenggara jelang PSU
Kadate perkuat kemitraan dengan BTM-CK: “Mengawal demokrasi yang mencerahkan seluruh tanah Papua”
PSU Pilgub Papua, Sokoy A: Menangkan pasangan Tomi Mano – Costan Karma “Pemimpin Berpengalaman”
Upaya peningkatan PAD melalui pengembangan produk hasil hutan bukan kayu di Pegunungan Arfak
Kunker ke Teluk Bintuni, Bupati Yohanis Manibuy sambut hangat Kajati Papua Barat
Tantangan berat personel Brimob dalam upaya pencarian IPTU Tomi Marbun
Paus Fransiskus meninggal dunia pada usia 88 tahun

Berita Terkait

Jumat, 15 Agustus 2025 - 03:00

Ruth Inanosa, “Simbol” Kebangkitan SDM Bintuni

Selasa, 15 Juli 2025 - 22:34

Trauma Demokrasi di tanah Tabi: Warga Demta dan Yokari pertanyakan netralitas penyelenggara jelang PSU

Senin, 14 Juli 2025 - 22:09

Kadate perkuat kemitraan dengan BTM-CK: “Mengawal demokrasi yang mencerahkan seluruh tanah Papua”

Jumat, 13 Juni 2025 - 19:33

PSU Pilgub Papua, Sokoy A: Menangkan pasangan Tomi Mano – Costan Karma “Pemimpin Berpengalaman”

Jumat, 2 Mei 2025 - 07:29

Upaya peningkatan PAD melalui pengembangan produk hasil hutan bukan kayu di Pegunungan Arfak

Rabu, 30 April 2025 - 13:18

Kunker ke Teluk Bintuni, Bupati Yohanis Manibuy sambut hangat Kajati Papua Barat

Rabu, 30 April 2025 - 05:28

Tantangan berat personel Brimob dalam upaya pencarian IPTU Tomi Marbun

Senin, 21 April 2025 - 09:08

Paus Fransiskus meninggal dunia pada usia 88 tahun

Berita Terbaru

Ruth Inanosa

BERANDA

Ruth Inanosa, “Simbol” Kebangkitan SDM Bintuni

Jumat, 15 Agu 2025 - 03:00