Ademkan “Panasnya” Berpolitik Di Bulan Ramadhan

Rabu, 15 Mei 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bintuni (KADATE) – Pesta demokrasi, Pemilu 2019 yang baru saja dilewati seluruh warga negara Indonesia, telah sampai di tahap rekapitulasi hasil perolehan suara di tingkat provinsi.

Berbagai kesan yang di gambarkan dalam menyikapi tahapan pemilu oleh masyarakat, menggambarkan asas demokrasinya negeri ini. Kendati demikian, segala sensasi dari politik terutama konflik dan “panas”-nya politik harus segera di dinginkan, apalagi dengan memasuki bulan puasa, bulan suci Ramadhan.

Hal ini juga disampaikan Jhon Felix Putnarubun (JFP), politikus PPP, yang bertarung di Pemilu Provinsi Papua Barat, Dapil 5. “Politik tak mungkin terlepas dari berbagai sensasi, baik itu sikap pro maupun kontra, di tiap tahapan, mulai dari pemilihan hingga perhitungan perolehan suara.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun, hendaknya sebagai warga masyarakat yang memiliki tenggang rasa, dapat menurunkan tensi, atau atmosfer “panas”- dalam berpolitik, terlebih lagi menyikapi bulan suci Ramadhan. Bulan penuh keberkahan, saudara kita yang muslim, tengah menjalankan ibadah puasa, sehingga rasa toleransi ber-agama, juga perlu di tingkatkan,” ujar JFP saat di temui Rabu, (15/5) di pasar Ramadhan Bintuni, sore hari.

Menurut, Milastri Muzakkar Founder Generasi Literat, yang di kutip media ini, dari detiknews.com dalam tulisannya, “Kembali satu”, Ia menuturkan, Dalam konteks Indonesia saat ini, masyarakat penting sekali untuk melakukan “puasa sosial”.

Puasa sosial berarti latihan menahan diri dari berpikir negatif kepada orang lain, benci yang berlebihan kepada orang atau kelompok yang berbeda pilihan politik atau kepercayaan, menahan diri untuk mem-posting status di media sosial yang bisa menyakiti orang lain, dan menahan diri untuk menyebar hoax.

Selama bulan Ramadhan, kebiasaan-kebiasaan negatif itu harus dihindari. Kalau latihan ini berhasil, maka di sebelas bulan lainnya, kebiasaan ini akan hilang.

Bulan Ramadhan kali ini mestinya menjadi Ramadhan yang istimewa bagi umat Islam di Indonesia. Sebab ia datang bertepatan dengan momentum pemilu yang telah membuat masyarakat Indonesia terpolarisasi.

Bulan penuh berkah ini sepertinya sengaja didatangkan agar menjadi media atau fasilitator untuk mendamaikan kelompok yang sempat saling membenci hingga berkonflik karena perbedaan pilihan politik.

Saling berkirim pesan maaf atau berbuka puasa bersama bisa menjadi pilihan untuk mencairkan suasana. Biarkan bulan Ramadhan membakar seluruh perbedaan dan konflik yang pernah terjadi sepanjang proses pemilu. Mari kembali menjadi bangsa yang satu, Indonesia.[Baim]

Berita Terkait

Bupati Yohanis Manibuy – wakil Bupati Joko Lingara disambut meriah di negeri “sisar matiti”
Pilkada 2024, Kapolres AKBP Choirudin Wahid: situasi aman dan kondusif, Bintuni keluar dari “zona merah”
Terkait kesejahteraan Guru, Henry Kapuangan: “akan ada tambahan penghasil, setelah terbit Perbup”
Polres – Bhayangkari Teluk Bintuni hadirkan program pekarangan pangan lestari, “melepas bibit ikan lele di kolam”
Siswa SMKN 1 Bintuni ikut sertifikasi kompetensi, Henry Kapuangan harapkan yang terbaik
Kirim 2 guru ke SD Obo Distrik Kuri, Henry Kapuangan: “Saya janjikan satu bulan, ternyata 2 minggu sudah bisa”
Teluk Bintuni “dipangkas” anggaran 135 milyar rupiah, Matret Kokop: gunakan anggaran efektif dan efisien
Anggota DPR Papua Barat Dantopan Sarungallo “Reses” Serap Aspirasi di Teluk Bintuni

Berita Terkait

Selasa, 4 Maret 2025 - 11:33

Bupati Yohanis Manibuy – wakil Bupati Joko Lingara disambut meriah di negeri “sisar matiti”

Senin, 24 Februari 2025 - 16:03

Pilkada 2024, Kapolres AKBP Choirudin Wahid: situasi aman dan kondusif, Bintuni keluar dari “zona merah”

Senin, 24 Februari 2025 - 15:52

Terkait kesejahteraan Guru, Henry Kapuangan: “akan ada tambahan penghasil, setelah terbit Perbup”

Senin, 24 Februari 2025 - 15:23

Polres – Bhayangkari Teluk Bintuni hadirkan program pekarangan pangan lestari, “melepas bibit ikan lele di kolam”

Senin, 24 Februari 2025 - 14:58

Siswa SMKN 1 Bintuni ikut sertifikasi kompetensi, Henry Kapuangan harapkan yang terbaik

Kamis, 20 Februari 2025 - 22:58

Kirim 2 guru ke SD Obo Distrik Kuri, Henry Kapuangan: “Saya janjikan satu bulan, ternyata 2 minggu sudah bisa”

Jumat, 14 Februari 2025 - 15:28

Teluk Bintuni “dipangkas” anggaran 135 milyar rupiah, Matret Kokop: gunakan anggaran efektif dan efisien

Selasa, 12 November 2024 - 00:49

Anggota DPR Papua Barat Dantopan Sarungallo “Reses” Serap Aspirasi di Teluk Bintuni

Berita Terbaru