
BINTUNI, kadatebintuni.com ~ Polemik permasalahan listrik di kota Bintuni, kabupaten Teluk Bintuni menjadi makin pelik. Bagaimana tidak, pemadaman listrik bergilir masih berlanjut, bahkan di beberapa lokasi, yang semestinya di jadwalkan menyala, malah tidak optimal.
PLN Rayon Bintuni beroperasi dengan dua unit mesin, setelah kenyataanya tujuh dari sembilan mesin rusak. Hal ini diperparah saat dua mesin tersisa yang menjadi penyokong kebutuhan listrik mengalami gangguan.
Seperti yang disampaikan, Manager PLN Rayon Bintuni, Sapri, bahwa dari dua mesin, pada Sabtu, (03/11) pukul 01.00 WIT dini hari, satu mesin mengalami gangguan, akibatnya daya mampu PLTD tersisa 500 KW saja. Sehingga memperluas area pemadaman. Namun tidak sampai disitu saja, saat di konfirmasi kembali pagi, Pukul 09.00 WIT, Sapri mengungkapkan, kini bukan hanya satu mesin, namun semua mesin mengalami gangguan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kini semua mesin di PLTD gangguan, dan sedang berusaha di perbaiki. Kemungkinan besar hal ini karena pengoperasian kontinyu selama satu bulan ini, dan tidak ada cadangan untuk di istirahatkan, terlebih lagi mesin sudah tua,” terang Sapri kepada www.kadatebintuni.com, Sabtu (3/11).
Sementara itu, ketika di tanyakan mengenai supplay listrik yang disalurkan oleh BP Tangguh, Sapri menuturkan bahwa BP Tangguh hanya memberikan supplay sebesar 2000 KW saja. “Sudah, tapi hanya di batasi sampai 2000 KW. Dan jika melihat kondisi saat ini, 2000 KW tidak cukup, menginggat mesin PLTD sedang menggalami gangguan semuanya, karena daya minimal yang di butuhkan, sebesar 4000 KW,” pungkasnya.
Mengkonfirmasi hal ini kepada pihak BP Tangguh, melalui bagian Media dan Komunikasi BP Tangguh, Wigra mengatakan bahwa dirinya meminta waktu untuk berkoordinasi dengan tim di lapangan, untuk keterangan lebih lanjut. [Baim]