Berantas Filariasis, Bintuni Targetkan Capai 85%

Kamis, 11 Oktober 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Frengky Mobilala

Frengky Mobilala

BINTUNI, kadatebintuni.com ~ Filariasis atau kaki gajah, adalah golongan penyakit menular yang disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk. Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan, dapat menimbulkan cacat menetap.

Program yang digulirkan dari kemenkes, dengan tujuan berantas penyakit kaki gajah, Dinas Kesehatan kabupaten Teluk Bintuni, melakukan program Pelaksanaan Pembagian Obat Pencegahan Massar (POPM) Filiriasis.

Ferdinan Mangalik

Hal ini di konfirmasi, kepala Puskesmas Bintuni, dr. Ferdinan Mangalik mengatakan petugas telah melakukan pembagian obat kepada masyarakat. “Kami melakukan program “door to door”, alias jemput bola, kini petugas yang datangi masyarakat,” ujar Ferdinan

Sementara itu, Kepala Bidang P2L Dinas Kesehatan Teluk Bintuni Frangky D. Mobilala, SKM, menjelaskan Bintuni targetkan 85% dalam pemberantasan Filariasis. Hal ini diungkapkan Frengky saat di temui di kediamannya.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

” Bintuni merupakan daerah endemis, berdasarkan survey tahun 2006 untuk kaki gajah, seperti, daerah Manimeri, Atibo, KM 5, Timbuni, Sibena, juga kali kodok. Jika, berdasarkan program yakni minum obat selama 5 tahun berturut turut.

Sebenarnya, hal ini telah dilaksanakan semenjak tahun 2012. Namun, kala itu belum capai target. Di periode baru yakni di mulai tahun 2017, Bintuni berhasil mencapai target, dari yang ditetapkan di angka 65%.

Dan ditahun ini, semenjak di mulai dari tanggal 1 Oktober, secara keseluruhan, sementara sudah mencapai 11 % , dari target yang ditetapkan tahun ini yakni 85%,” terangnya.

Meski target kian meningkat, Mobilala optimis, akan capai target, ” Minggu lalu, kami sudah mengumpulkan seluruh kepala Puskesmas, dari 24 Puskesmas se kabupaten Teluk Bintuni, berikut pemegang program. Selain sosialiasi dan menyepakati target 85%, kami juga mencanangkan startegi jemput bola.

Dan perlu untuk diketahui, sejauh ini, di Provinsi Papua Barat, satu satunya puskesmas yg capai target adalah Bintuni, dengan Puskesmas Mayado, yang sudah capai 96%,” ungkapnya lebih lanjut.

Disinggung mengenai anggaran, Frangky katakan, operasional tidak menggunakan APBD, melainkan dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dari Puskesmas. Justru yang menjadi kendala, adalah logistik. “Pengiriman keterlambatan pasokan logistik, justru menjadi kendala. Hingga untuk menutupi, sementara kami gunakan logistik tahun lalu,” jelasnya.

Frengky Mobilala

Pada kesempatan itu juga, Mobilala menghimbau agar masyarakat, dapat bekerja sama dengan petugas, “Saya menghimbau masyarakat, agar mari, kita sama-sama sukseskan pemberantasan kaki gajah, masyarakat di harapkan tidak menolak kedatangan petugas. Kita ketahui, bahwa Bintuni, sudah berprestasi dalam pemberantasan Malaria, kalau bisa, hal ini juga dapat diulangi, untuk Filariasis atau kaki gajah, ” pungkasnya.

Jika dilihat, dari tingkat kejadian, bahwa, Provinsi Papua Barat masuk dalam peringkat ketiga nasional penderita atau pengidap penyakit filariasis atau kaki gajah.

Berdasarkan data Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI, pada tahun 2002 hingga 2014, di Indonesia terdapat 14.932 kasus kaki gajah. Untuk Papua Barat mencapai angka 1.765 kasus, setelah NTT dan Aceh. [Baim]

Berita Terkait

Bupati Yohanis Manibuy – wakil Bupati Joko Lingara disambut meriah di negeri “sisar matiti”
Pilkada 2024, Kapolres AKBP Choirudin Wahid: situasi aman dan kondusif, Bintuni keluar dari “zona merah”
Terkait kesejahteraan Guru, Henry Kapuangan: “akan ada tambahan penghasil, setelah terbit Perbup”
Polres – Bhayangkari Teluk Bintuni hadirkan program pekarangan pangan lestari, “melepas bibit ikan lele di kolam”
Siswa SMKN 1 Bintuni ikut sertifikasi kompetensi, Henry Kapuangan harapkan yang terbaik
Kirim 2 guru ke SD Obo Distrik Kuri, Henry Kapuangan: “Saya janjikan satu bulan, ternyata 2 minggu sudah bisa”
Teluk Bintuni “dipangkas” anggaran 135 milyar rupiah, Matret Kokop: gunakan anggaran efektif dan efisien
Anggota DPR Papua Barat Dantopan Sarungallo “Reses” Serap Aspirasi di Teluk Bintuni

Berita Terkait

Selasa, 4 Maret 2025 - 11:33

Bupati Yohanis Manibuy – wakil Bupati Joko Lingara disambut meriah di negeri “sisar matiti”

Senin, 24 Februari 2025 - 16:03

Pilkada 2024, Kapolres AKBP Choirudin Wahid: situasi aman dan kondusif, Bintuni keluar dari “zona merah”

Senin, 24 Februari 2025 - 15:52

Terkait kesejahteraan Guru, Henry Kapuangan: “akan ada tambahan penghasil, setelah terbit Perbup”

Senin, 24 Februari 2025 - 15:23

Polres – Bhayangkari Teluk Bintuni hadirkan program pekarangan pangan lestari, “melepas bibit ikan lele di kolam”

Senin, 24 Februari 2025 - 14:58

Siswa SMKN 1 Bintuni ikut sertifikasi kompetensi, Henry Kapuangan harapkan yang terbaik

Kamis, 20 Februari 2025 - 22:58

Kirim 2 guru ke SD Obo Distrik Kuri, Henry Kapuangan: “Saya janjikan satu bulan, ternyata 2 minggu sudah bisa”

Jumat, 14 Februari 2025 - 15:28

Teluk Bintuni “dipangkas” anggaran 135 milyar rupiah, Matret Kokop: gunakan anggaran efektif dan efisien

Selasa, 12 November 2024 - 00:49

Anggota DPR Papua Barat Dantopan Sarungallo “Reses” Serap Aspirasi di Teluk Bintuni

Berita Terbaru