Bintuni, kadatebintuni.com ~ Memulai karier sebagai guru Honorer di SMA Negeri distrik Tembuni kabupaten Teluk Bintuni berjalan 6 bulan bagi Atrian (24 tahun).
Wanita berparas cantik itu pernah mengajar sebagai guru honorer di kabupaten Nabire, begitu ceritanya sampai berada di kabupaten Teluk Bintuni yang diketahui pernah mengikuti tes di salah satu Bank di Bintuni.
Kisah ini diutarakan Atrian saat ditemui baru tiba di kota Bintuni usai menyelesaikan perjalanan dari Distrik Tembuni tempatnya mengajar.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dengan wajah yang lusuh karena kecapean dirinya berusaha untuk tetap tersenyum sambil mengatakan ini adalah pengalaman yang mengasikan bagi dirinya sebagai guru bahasa Inggris.
“Saya mengajar Bahasa Inggris pak, dan ini merupakan pengalaman pertama saya yang paling unik saat menjadi tenaga guru honorer, dari 24 siswa-siswi Sekolah Menengah Atas di distrik Tembuni.
Ada sekitar 14 siswa yang sudah berusia di atas 25 tahun dan sudah berkeluarga bahkan sudah mempunyai anak lebih dari dua,” tutur Atrian dengan nada sedikit tertawa.
Guru bahasa Inggris yang masih bujangan itu juga menyebutkan warga Distrik Tembuni yang menjadi siswanya sangat bersemangat untuk mengikuti pendidikan walau usia mereka terpaut jauh dengan usia normal siswa lainnya, bahkan mereka tidak meresa malu, karena bagi mereka, pendidikan sangat penting.
Dan yang lebih menarik, ada seorang anak yang saat ini duduk di bangku SMA kelas satu, sedangkan orang tuanya duduk di bangku kelas tiga, dan hal tersebut tidak pernah Ia temui sejak mengajar di Nabire sebagai tenaga guru honorer.
“Pak, saya capek dan mau istirahat dan yang terpenting bagi saya adalah bagaimana pemerintah Provinsi dapat memperhatikan nasib para tenaga honorer yang bertugas di daerah pedalaman Papua.
Dan jangan menghambat mereka yang ingin bersekolah walau pun mereka sudah berkeluarga,” tutup Atrian sembari meninggalkan tempat duduknya. [Daniel MD]